TRIBUNNEWS.COM, LAS VEGAS - Petinju Floyd Mayweather boleh saja mempertahankan gelar petinju tak terkalahkan di kelas welter.

Tapi ia dituduh memakai doping sebelum berduel melawan Manny Pacquiao di Las Vegas 2 Mei lalu.

Sebelum pertandingan dihelat, Mayweather ketahuan menyuntikkan saline (garam) dan vitamin yang masuk daftar larangan WADA (Badan Dunia Antidoping).

Demikian dilansir SB Nation, Rabu (9/9/2015).

Tiga pekan setelah pertarungan, Mayweather menerima pembebasan dari USADA (Badan Antidoping Amerika Serikat).

Tapi Bob Bennet, Direktur Eksekutif Komisi Atletik Nevada mengatakan USADA tak memiliki otoritas memberikan pengecualian.

Hanya Komisi Atletik Nevada yang dapat memberikan pengecualian.

Masih dalam laporan SB Nation, zat di tubuh Mayweather adalah golongan IV meski tidak dilarang oleh WADA, namun tidak demikian merujuk standar USADA.

Mereka memastikan penyuntikan zat melalui urat nadi dilarang.

USADA membantah pernyataan yang mengatakan Mayweather mendapat pengecualian.

Diketahui USADA dikontrak untuk melakukan tes doping secara acak terhadap Mayweather dan Pacquiao menjelang pertarungan mereka.

Laporan hasil tes itu diterbitkan pada hari konferensi terakhir Mayweather dan Andre Berto untuk kejuaraan kelas welter Sabtu malam di MGM Grand.

Mayweather mengatakan pertarungan itu akan menjadi pertarungan terakhir selama 19 tahun kariernya di atas ring.

Mayweather lalu merilis pernyataan yang mengatakan ia tidak melanggar pedoman USADA atau Nevada dan bahwa dia selalu mengikuti aturan mereka.