TRIBUNNEWS.COM, LAS VEGAS - Tidak ada aura kehebohan jelang laga terakhir Floyd Mayweather Jr. sebagai petinju profesional. Hanya beberapa hari sebelum laga di Las Vegas pada Minggu (13/9) itu berlangsung, tiket pertandingan belum terjual habis.

Menurut situs penjual tiket dalam jaringan TicketMaster, mulai dari tiket seharga 125 dollar AS, hingga yang bernilai 1.500 dollar AS juga masih tersedia. Total kursi yang masih belum terisi adalah kurang lebih 2.100 kursi.

Kondisi ini berbeda dari ketika Mayweather bertemu dengan Manny Pacquiao pada Mei lalu. Kala itu, para pecinta tinju telah memesan tempat untuk menonton bahkan ketika agen resmi belum resmi membuka penjualan. Saat ini harga tiket antara Mayweather Jr. melawan Andre Berto juga hanya memiliki rataan harga 799 dollar AS, atau enam kali lebih kecil ketimbang The Fight of The Century yang memiliki rataan harga 5.095 dollar AS.

Pertarungan terakhir Mayweather Jr. kerap dikritik karena petinju dengan bayaran termahal di dunia itu dianggap tidak memilih lawan sepadan. Berto adalah mantan juara dunia kelas welter yang telah memiliki rekor 30 kali menang dan tiga kekalahan. Namun, tiga kekalahan itu terjadi pada enam pertarungan terakhir Berto, yaitu dari Victor Ortiz, Robert Guerro, dan juga Jesus Soto.

CEO Mayweather Promotions, Leonard Ellerbe, coba meyakinkan para penggemar yang skeptis bahwa laga melawan Berto adalah pertarungan terakhir Mayweather Jr. "Ini 100 persen laga terakhir Mayweather," kata Ellerbe seperti dikutip dari The Big Lead.

Jika menang melawan Berto, Mayweather Jr. akan menyamai rekor petinju legendaris di era 1950-an, Rocky Marciano. Sepanjang karier profesionalnya, Marciano tak pernah terkalahkan dalam 49 laga.

Banyak yang menganggap Mayweather Jr. akan coba memecahkan rekor Marciano dengan mengadakan satu pertarungan lagi tahun depan. Tapi sang petinju menampik hal tersebut. "Saya tidak akan memecahkan rekor 50-0 itu," katanya. "Jangan khawatir soal hal itu."