Sosok Hermann Tilke Si Perancang Sirkuit Sentul untuk MotoGP Indonesia 2017
Hermann Tilke selalu membuat sirkuit dengan pertimbangan topografi, kecepatan angin, infrastruktur, dan kualitas tanah.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Fahdi Fahlevi/Tribunnews.com
TRIBUNNEWS.COM - Baru-baru ini sosok Hermann Tilke menjadi gunjingan publik Indonesia, setelah dirinya disebut oleh Direktur Sirkuit Internasional Sentul, Tinton Soeprapto sebagai perancang Sirkuit Sentul yang akan digunakan pada ajang MotoGP 2017.
Tilke selama ini dikenal sebagai sosok di balik sukses sirkuit dunia untuk ajang MotoGP dan Formula One. Nama-nama sirkuit besar, seperti Sepang di Malaysia, Sakhir (Bahrain), Shanghai International Circuit, Istanbul Park Racing Circuit, Valencia Street Circuit, Marina Bay Street Circuit, Yas Marina Circuit, Korea International Circuit, dan Buddh International Circuit (India) merupakan hasil karya Tilke.
Karier Tilke di dunia adu kebut dimulai saat dirinya menjadi pebalap pada ajang Touring Car Racing pada 1980an. Dirinya juga pernah mencicipi ajang VLN endurance racing dan 24 Hours Nürburgring.
Pada 1984, setelah lulus dari jurusan Teknik Sipil Universitas Aachen, Tilke mendirikan perusahaan Tilke Engingeering. Perusahaan ini bergerak di bidang arsitektur yang berhubungan dengan olahraga balap.
Proyek pertama Tilke adalah ketika dirinya dipercaya untuk merancang dan membangun jalan akses kecil pada Sirkuit Nurburgring, Jerman.
Sukses di Nurburgring, Tilke dipercaya untuk merenovasi Sirkuit A1 Ring di Austria.
Setelah itu Tilke berturut-turut mendapatkan proyek pembenahan sejumlah sirkuit papan atas seperti Hockenheimring (Jerman), Circuit de Catalunya (Spanyol), dan Fuji Speedway (Jepang).
Tilke dikenal sebagai perancang yang membuat hasil karyanya berdasarkan karakteristik negara tempat sirkuit berasal.
Dirinya selalu membuat sirkuit dengan pertimbangan topografi, kecepatan angin, infrastruktur, dan kualitas tanah.
Tilke sebenarnya bukan orang baru di dunia otomotif tanah air. Dirinya merupakan otak di balik pembuatan Sirkuit Internasional Lippo Village yang digunakan pada ajang GP A1 2008.