Roger Federer Berpisah dengan Pelatih Idolanya
Federer mengklaim mantan petenis asal Swedia itu sebagai idola masa kecilnya.
Editor: Husein Sanusi
TRIBUNNEWS.COM - Setelah menjalin kerjasama selama dua tahun, mulai dari tahun 2014 hingga 2015, petenis peringkat tiga dunia, Roger Federer, mengakhiri hubungan dengan pelatihnya, Stefan Edberg, sejak Rabu (12/12).
Dalam pernyataannya yang dirilis kepada media, Federer menyatakan kerjasamanya yang terjalin dengan Edberg bagaikan mimpi yang menjadi kenyataan. Federer mengklaim mantan petenis asal Swedia itu sebagai idola masa kecilnya.
Sayangnya hal itu tak membuat ia bisa melanjutkan kerja sama dengan pria 49 tahun itu di lapangan tenis. “Seharusnya Stefan hanya menangani saya pada 2014. Namun Stefan setuju memperpanjang kerja sama sepanjang tahun ini. Saya sangat mengapresiasinya,” kata Federer seperti dilansir BBC.
Saat masih aktif sebagai petenism Edberg berhasil memenangi 6 gelar grand slam di era 1980-an dan 1990-an. Dan sebagai pelatih, dia pun membantu Federer mengadopsi gaya bermain yang lebih menyerang, dengan memaksimalkan servis dan pukulan voli.
Di bawah besutan Edberg, maestro tenis Swiss itu berhasil memenangi lima turnamen ATP pada tahun 2014, dan 6 turnamen pada tahun ini. Tak hanya itu, Federer juga berhasil melenggang hingga ke babak final turnamen Wimbledon dan Amerika Serikat (AS) Terbuka tahun ini.
Sayangnya dalam dua final tersebut, Federer gagal menaklukkan petenis peringkat satu dunia, Novak Djokovic. “Dia mengajari saya banyak hal dan pengaruhnya dalam permainan saya akan selalu ada. Dia akan selalu menjadi bagian tim saya,” imbuh mantan petenis peringkat satu dunia itu.
Selanjutnya posisi Edberg sebagai pelatih akan digantikan oleh duo pelatih Severin Luthi dan Ivan Ljubicic. Saat masih aktif sebagai petenis, karier terbaik Ljubicic (36 tahun) adalah mencapai ranking ketiga dunia dan memenangi 10 turnamen ATP.