Reli Dakar Kehilangan Jati Diri
Balapan musim ini dinilai terlalu lemah dan tidak mengandalkan seluruh elemen lomba.
Editor: Husein Sanusi
TRIBUNNEWS.COM - Balapan Reli Dakar 2016 mendapat beberapa kritik dari berbagai pihak. Beberapa jurnalis dan pereli mulai merasakan bahwa balapan Reli 2016 jauh berbeda jika dibandingkan balapan sebelumnya.
Balapan musim ini dinilai terlalu lemah dan tidak mengandalkan seluruh elemen lomba.
Isu tersebut langsung dibenarkan oleh pembalap kategori truk, Gerard de Roy. Menurut pembalap Belanda itu, balapan Reli Dakar 2016 sangat tidak sesuai jati diri Reli Dakar. Ia bahkan menyebut balapan tahun ini sebagai ajang formalitas.
“Kami berhasil menyelesaikan minggu pertama Reli Dakar 2016. Lintasan yang kami lewati sama seperti balapan reli biasa,” ujar De Roy, seperti diberitakan Motorsports, Selasa (12/1). “Bagi saya ini bukanlah Dakar sesungguhnya. Saya juga telah mendengar dari berbagai pihak bahwa mereka sependapat dengan saya. Terlalu banyak kecepatan untuk ajang seperti Reli Dakar,” tambah juara tahun 2012 tersebut.
“Ini hanya memanfaatkan nama Dakar. Tetapi saya masih mengantisipasi minggu kedua. Kami curiga pihak panitia telah menyiapkan balapan yang lebih menantang. Kami memiliki kesempatan untuk mengejar ketertinggalan,” ucapnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.