Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Alex Asmasoebrata Desak PB PON Benahi Lintasan Pacuan Kuda Untuk PON XIX/2016

Pengurus Provinsi Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pengprov Pordasi) DKI Jakarta mendesak Panitia Besar PON XIX/2016

Penulis: Toni Bramantoro
zoom-in Alex Asmasoebrata Desak PB PON Benahi Lintasan Pacuan Kuda Untuk PON XIX/2016
ist
Alex Asmasoebrata (paling kiri) bersama sebagian pengurus Pengprov Pordasi DKI Jaya 2015-2019 

TRIBUNNEWS, COM, JAKARTA - Pengurus Provinsi Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pengprov Pordasi) DKI Jakarta mendesak Panitia Besar PON XIX/2016 membenahi lintasan berkuda yang akan digunakan untuk kejuaraan empat tahunan itu, karena dinilai masih banyak kekurangannya.

"Masih banyak kekurangan. Saya kira ada yang tidak nyambung antara pemakai sampai pembuat, padahal ada spek yang harus dituruti," kata Ketua Pengprov Pordasi DKI Jakarta Alex Asmasoebrata di Jakarta, Selasa (19/1) di Jakarta.

Pacuan Kuda PON XIX/2016 akan digelar di arena Pacuan Kuda Legok Jawa, Cimerak, Pangandaran, Jabar.

Saat ini, lintasan yang dibangun atas kerja sama dengan pemerintah daerah Pangandaran itu belum sepenuhnya selesai. Masih banyak fasilitas pendukung yang belum terpenuhi.

Bahkan Alex menilai, lintasan pacuan berikut pendukungnya belum sepenuhnya siap meski dana yang dikeluarkan untuk pembangunannya cukup besar. Dengan sisa waktu yang ada pihaknya berharap kontraktor maupun PB PON bisa bekerja cepat.

"Kalau tidak mau pakai konsultan mending meniru konsep lintasan pacuan di Pulomas. Tinggal dikecilin saja. Kalau gak mau terlalu repot bisa saja gunakan Pulomas," kata ayah dari mantan pebalap nasional, Alexandra Asmasoebrata itu.

Alex Asmasoebrata yang juga mantan pebalap nasional itu menambahkan, berdasarkan pendataan yang dilakukan, lintasan pacuan di Pangandaran itu banyak kekurangan mulai panjang lintasan. Sesuai standart nasional, panjang lintasan minimal 1.200 meter. Namun yang ada saat ini hanya 1.157,5 m.

BERITA REKOMENDASI

Berikutnya kandang kuda. Pihaknya menilai kandang yang ada terlalu rendah dan membuat kondisi panas.

Bahkan, saat Pra-PON tim tuan rumah tidak mau menggunakannya. Begitu juga dengan kondisi lintasan pacu yang belum rata.

"Jika tidak rata maka akan berpengaruh pada kuda. Rentan cedera. Selain itu bukit yang ada ditengah lintasan juga harus dihilang. Bagaimana bisa melihat jika bukit itu masih ada?. Makanya kami akan mengirimkan surat ke PB PON. Ini dana besar. Jangan main-main," tegas Alex.

Jika melihat kondisi di lapangan, Alex menilai jika tuan rumah Jawa Barat paling banyak diuntungkan. Selain persiapan lebih maksimal, tuan rumah juga mendapatkan dua wild card untuk masing-masing kelas. Pacuan Kuda PON XIX/2016 melombakan lima kelas.

Meski demikian, DKI Jakarta tetap membidik medali pada kejuaraan empat tahunan ini meski dukungan dari internal sendiri juga belum maksimal. Pihaknya akan memaksimalkan potensi yang ada meski akan menggunakan kuda pinjaman. tb


Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas