Sirkuit Sentul Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah MotoGP
Kementrian Pemuda dan Olahraga Indonesia mengumumkan bahwa Sirkuit Sentul batal digunakan sebagai tempat penyelenggaraan seri MotoGP
Laporan Wartawan Juara.Net Thomas Rizal
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pemuda dan Olahraga Indonesia mengumumkan bahwa Sirkuit Sentul batal digunakan sebagai tempat penyelenggaraan seri MotoGP 2017, 2018, dan 2019.
Hal itu disampaikan langsung oleh Kepala Komunikasi Publik Kemenpora, Gatot S Dewabroto, Rabu (27/1/2016).
"Sentul dipastikan batal menjadi penyelenggara MotoGP di Indonesia sebab APBN tidak bisa dialirkan ke pihak swasta, dalam hal ini terkait renovasi Sirkuit Sentul," kata Gatot saat ditemui di Media Centre Kemenpora, Senayan, Jakarta.
"Di LOI (Letter of Intent) juga tidak disebutkan kalau penyelenggaraan MotoGP harus di Sentul. Sebagai gantinya kami sedang memikirkan apakah di Jakarta, Palembang, atau mungkin saja Jawa Barat," ucap Gatot.
Hal itu berarti pemerintah akan membangun sirkuit baru. Meski waktunya terbatas hanya satu tahun, Gatot yakin Indonesia bisa menyelesaikan pembangunan sirkuit baru dengan tepat waktu.
Gatot mengakui, sedari awal Kemenpora sudah mengetahui bahwa dana APBN tidak bisa digunakan untuk keperluan renovasi Sentul.
"Namun, saat itu Pak Tinton (Soeprapto) yang meyakinkan kami bahwa tidak akan terjadi masalah. Tapi ternyata setelah melalui proses pembahasan hingga rapat terbatas pada 11 Januari, akhirnya memang APBN tidak bisa digunakan meskipun dengan model bisnis apa pun sebab Sirkuit Sentul bukanlah milik negara," kata Gatot menjelaskan.
Menurut Gatot, saat ini Indonesia sedang berusaha bernegosiasi dengan Dorna, selaku pemegang hak komersial MotoGP, untuk meminta perpanjangan tenggat waktu pengumpulan persyarataan administratif, yakni master plan, kontrak, dan Keppres.
"Kalau tenggat waktunya 30 Januari, kami akui kami sudah mengibarkan 'bendera putih'. Saat ini kami sedang berkomunikasi dengan Dorna, dan Dorna sudah mengetahui bahwa Sentul tidak bisa digunakan untuk arena MotoGP," ucap Gatot.
Sebelum ini, pihak yang berkomunikasi dengan Dorna adalah Tinton Soeprapto, Direktur Pengelola Sirkuit Sentul. Dengan batalnya Sirkuit Sentul jadi tuan rumah, Kemenpora harus menyiapakn mediator baru.
"Intinya, ada yang berkomunikasi dengan Dorna. Untuk siapanya, kami tidak bisa beritahu," ujar Gatot.