Vettel Tercepat Pakai Ban Basah
Dalam ujicoba itu, Vettel unggul satu menit lebih cepat dari pembalap Red Bull, Daniil Kvyat.
Editor: Husein Sanusi
TRIBUNNEWS.COM - Pebalap tim Ferrari, Sebastian Vettel, menjadi pebalap tercepat saat ujicoba ban basah di sirkuit Paul Ricard, Perancis, menjelang musim F1 2016. Dalam ujicoba itu, Vettel unggul satu menit lebih cepat dari pembalap Red Bull, Daniil Kvyat. Sedangkan pembalap cadangan McLaren, Stoffel Vandoorne, yang berpartisipasi di hari kedua, mencatatkan satu detik lebih lambat dari Vettel.
Tes yang digelar selama dua hari itu memang difokuskan penuh pada ban basah Pirelli. Tidak akan ada ban intermediate atau ban kering yang dipakai saat tes. Pirellu menggelar ujicoba itu untuk mencari data terkait prototipe ban basah yang berbeda.
Pada hari pertama tes, Daniel Ricciardo membawa Red Bull tampil tercepat, diikuti Stoffel Vandoorne (McLaren) yang terpaut hanya 0,4 detik pada posisi kedua. Sedangkan Kimi Raikkonen menutup tes dengan selisih hampir satu detik. Lalu pada tes hari kedua, Vettel menggusur Ricciardo turun ke posisi ketiga. Posisi kedua ditempati Kvyat (Red Bull).
Meski tes ban basah Pirelli ini hanya diikuti tiga tim balap Formula 1, namun uji coba kali ini berjalan sukses, karena sirkuit Paul Ricard dilengkapi dengan sistem pemercik air yang membasahi lintasannya. “Selalu berguna mengemudikan mobil, selalu menyenangkan, terutama jika kamu menjalani hari bagus dalam tes di trek basah,” ucap Vettel dilansir dari Crash.
Vettel juga mengungkapkan keinginannya memenangkan musim balapan 2016, meski ia juga menyadari bahwa setiap tim juga menginginkan hal yang sama. Karena itulah ia tidak mau terlalu berambisi menghadapi balapan mendatang. Vettel sadar bahwa pada musim sebelumnya Ferrari memiliki jarak yang jauh dengan tim juara, Mercedes. Hal itu membuat Ferrari harus bekerja keras untuk bisa bersaing dan menjadi juara pada musim 2016.
“Suatu hal yang natural kami semua ingin memenangkan pertandingan. Seluruh penghuni Ferrari menginginkan kemenangan. Tetapi kami sadar itu terlalu ambisius. Jarak kami musim lalu terlalu besar,” ujar pembalap Jerman tersebut seperti diberitakan Marca, Rabu (27/1).
“Musim ini kami memiliki beberapa perubahan. Kami akan melihat apa yang akan terjadi. Australia akan menjadi yang pertama. Jika kami bisa menang di sana maka itu akan hebat. Tetapi jika tidak, kami hanya butuh sedekat mungkin dengan posisi satu,” ujarnya.
Setelah uji coba di Perancis ini, tim-tim F1 bakal mendapat kesempatan menjajal mesin dan mobil baru mereka dalam uji coba prakompetisi yang berlangsung di Sirkuit Barcelona, Spanyol, 22-25 Februari. Diikuti tes kedua pada 1-4 Maret.