Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Daud Yordan Tidak Ingin Anaknya Menangis Pada Laganya Nanti

"Yah namanya anak kecil kan pasti menangis kalau lihat bapaknya bertanding. Tapi saya harap dia tidak menangis lagi,"

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Husein Sanusi
zoom-in Daud Yordan Tidak Ingin Anaknya Menangis Pada Laganya Nanti
Super Ball/Feri Setiawan
Petinju Indonesia Daud Yordan (kiri) menyempatkan jalan-jalan bersama istri dan anaknya Miguel Angel Yordan Junior (tengah) menjelang pertandingan bertajuk Road to the World Champions di Jakarta, Senin (1/2/2016). Daud Yordan mengincar kemenangan atas petinju asal Jepang Yoshitaka Kato agar menempati peringkat kedua kelas WBO. Super Ball/Feri Setiawan 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pelukan pria bermata sipit tersebut terlihat sangat erat terhadap anaknya yang berumur tiga tahun tersebut di sebuah pusat perbelanjaan di bilangan Senayan, Jakarta, Senin (1/2/2016). Sosok pria tersebut adalah Daud Yordan, calon petinju juara dunia asal Ketapang, Kalimantan Barat.

Daud memang dikenal sebagai petinju yang sayang pada anaknya, Miguel Angel Yordan Junior. Dirinya bahkan berharap anaknya tidak lagi menitikan air mata saat dirinya adu pukul dengan petinju asal Jepang, Yushitaka Kato pada pertandingan bertajuk "Road to the World Champions" yang digelar di Balai Sarbini, Jakarta 5 Februari 2016.

"Yah namanya anak kecil kan pasti menangis kalau lihat bapaknya bertanding. Tapi saya harap dia tidak menangis lagi," ujar Daud kepada Tribun di kantor Pertina, Kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu (3/2/2016).

Sejak lahir, Miguel memang kerap diajak ibunya Mega Angela untuk melihat ayahnya bertanding. Bahkan Daud kerap mempersembahkan kemenangannya untuk buah hatinya yang lahir di Rumah Sakit Fatima Ketapang, Kalimantan Barat, 24 Desember 2012 silam.

"Dukungan keluarga pada saya sangat penuh selama ini. Mereka semua datang. Saya merasa sangat terbantu dengan sosok mereka." sambung Daud.

Selain dukungan dari istri dan anaknya, Daud juga merasakan sumbangsih besar dari kakaknya yakni Damianus Yordan. Damianus bahkan pernah menjadi pelatih yang sukses mengantarkan Daud menjadi juara dunia kelas ringan versi IBO.

"Saya ucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada abang saya Damianus. Tidak hanya menjadi pelatih tapi dia juga menjadi orang tua, panutan dan contoh bagi saya."

Berita Rekomendasi

Petinju yang saat ini memegang gelar WBO Asia Pasifik dan Afrika ini mengatakan bahwa Damianus tidak hanya memberi wejangan tentang tinju tapi juga tentang hidup.

Daud juga memastikan Damianus akan hadir pada laganya saat Jumat malam nanti. Kabar ini menepiskan kabar yang mengatakan bahwa dirinya berselisih dengan kakaknya.

"Nanti dia (Damianus) akan ada di samping saya untuk menonton. Dia tetap membantu saya dan memberikan saran. Pastinya akan saya coba terapkan."

Satu pesan yang diberikan oleh Damianus kepada mantan anak didiknya tersebut adalah untuk mewaspadai jap dari Kato. Dirinya mewanti-wanti Daud agar mewaspadai Kato karena petinju Jepang tersebut memiliki pukulan mematikan.

"Saya melihat dari luar Kato cukup bagus dengan jap-japnya. Saya perlu ingatkan itu, tapi karena sekarang saya kapasitasnya bukan lagi pelatih maka tidak ada hak untuk memberikan instruksi," ujar Damianus kepada Tribun.

Kabar keretakan hubungan adik kakak ini sempat menyeruak paska Daud memutuskan untuk tidak dilatih lagi oleh Damianus. Damianus digantikan oleh pelatih asal Australia, Craig Christian.

Pelatih yang sukses membawa Chris John menjadi juara dunia ini, memberikan banyak perubahan pada gaya bertanding Daud. Satu diantaranya adalah kritiknya terhadap gaya bermain Daud yang terlalu sering menyerang.

"Semua pelatih punya plus minus dan harus saya dengarkan bahwa saya tidak harus menyerang terus. Biar energi tidak terbuang dan bisa membangun strategi." ujar Daud.

Dirinya menilai banyak perubahan mendasar antara Damianus dan Craig. Namun dirinya menilai hal tersebut sama-sama membantu dirinya dalam meraih gelar.

"Craig lebih detail memperbaiki kemampuan dan pengulangan-pengulangan dari dasar (bertinju). Sedangkan Bang Damian sudah kenal karakter saya jadi lebih pada penekanan karakter yang ada."

Menghadapi Kato, Daud membeberkan sedikit strateginya yakni dengan aktif melakukan pukulan sebanyak-banyak.

"Saya tak memikirkan KO karena fokus saya adalah pukul, pukul, dan pukul. Tapi selain itu adalah pukul, pukul, pukul, dan tentunya menghindar." beber Daud.

Dirinya menilai Kato memiliki kelemahan Kato memiliki kelemahan pada perutnya. Sehingga titik tersebut yang akan menjadi target bulan-bulanan Daud agar musuhnya terkapar.

Daud terakhir bertanding melawan Maxwell Awuku asal dan merebut gelar WBO Afrika dengan kemenangan mutlak. Dirinya memiliki rekor 34 kali menang, 24 di antaranya dengan KO, dan tiga kali kalah.

Sementara Kato memiliki catatan 29 menang, sembilan di antaranya KO. Namun dirinya tercatat pernah kalah enam kali (sekali KO) dan sekali imbang.

Jika menang pada laga ini, kans Daud untuk menantang juara dunia WBO dari Britania Raya, Terry Flanagan semakin terbuka. Namun jika kalah kansnya semakin tertutup dan kemungkinan kehilangan gelar.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas