Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Kisah Atlet Jatim Lepas Kesempatan Jadi PNS Agar Bisa Ikut Pelatnas

Jawa Timur kala itu memberikan hadiah bagi atlet yang berprestasi berupa pengangkatan menjadi CPNS.

Editor: Ravianto
zoom-in Kisah Atlet Jatim Lepas Kesempatan Jadi PNS Agar Bisa Ikut Pelatnas
SURYA.co.id/Bobby Koloway
M Husen ketika berlatih di GOR Tenis Meja Jatim, Kamis (11/2/2016). 

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Husen, begitu atlet ini dipanggil. Ia merupakan atlit tenis meja. Cabang olahraga ini sudah dia tekuni selama lebih dari 20 tahun.

Dan sampai kini, saat usianya 30 tahun, dirinya juga masih menekuni cabang olahraga ini. Bahkan, ia juga masih dipercaya untuk mendulang emas bagi Jawa Timur di PON XIX mendatang.

Pada Kamis (11/2/2016), SURYA.co.id menemui Husen yang berlatih di GOR Tenis Meja KONI.

Kala itu atlet bernama lengkap Muhamad Husen ini terlihat paling senior di antara atlet tenis meja yang lain.

Mungkin karena ia yang paling senior, Husen sesekali memberi masukan permainan pada para pemain yang lain.

Husen bercerita tenis meja merupakan separuh hidupnya. Sejak kecil dirinya lekat dengan olahraga ini.

"Sejak kelas 2 SD saya sudah diperkenalkan dengan tenis meja oleh ayah saya," ujar atlet kelahiran Palembang ini.

Berita Rekomendasi

Bakat dirinya dalam bermain tenis meja memang begitu terlihat. Setahun sesudah mengenal olahraga ini, dia telah mewakili kotanya, Palembang, di ajang Porseni Provinsi.

Dua tahun kemudian atau ketika kelas 4 SD, dia sudah ditunjuk mewakili Provinsi Sumatra Selatan di ajang Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNas).

"Sayangnya saya kalah dari wakil Jawa Timur", tuturnya.

Ketertarikan terhadap pola pelatihan di Jawa Timur pun membuatnya yakin untuk hijrah ke provinsi beribukota Surabaya ini. Dia melancong dan bergabung dengan sebuah klub asal Jawa Timur ketika berada di kelas VIII SMP,

"Sepuluh hari berlatih di Klub Gudang Garam, saya langsung juara tiga di salah satu ajang tingkat provinsi. Padahal, sebelumnya belum pernah masuk tiga besar," kenangnya.

Belum berhenti di situ, dia pun langsung mendapatkan kepercayaan mewakili Jawa Timur di PON 2004. Di sini ia mendapatkan perak.

Puncaknya, pada 2005, dia dipilih sebagai wakil Indonesia di ajang SEA Games lalu berhasil menyumbang emas. 

Husen kemudian dipilih kembali pada ajang dua SEA Games berikutnya.

Nah, pada Sea Games 2009, dirinya mengalami dilema. Jawa Timur kala itu memberikan hadiah bagi atlet yang berprestasi berupa pengangkatan menjadi CPNS.

Hadiah tersebut juga diberikan kepada Husen. Sayang, Husen kala itu tidak berada di Indonesia sehingga ia tak dapat melakukan pemberkasan CPNS.

"Dilema juga. Saya pilih ikut Pelatnas di China untuk persiapan SEA Games atau pulang untuk CPNS," katanya.

Namun, karena kecintaannya kepada negara, dirinya pun memilih bergabung dengan Pelatnas hingga berhasil menyumbangkan medali perunggu kala itu. 

Kini, dirinya pun berharap kesempatan menjadi CPNS datang kembali. Di usianya yang tidak lagi muda, dia sadar betul jika kariernya sebagai pemain akan segera selesai.

"Saya penginnya tetap di Jawa Timur. Saya juga ingin mengembangkan tenis meja di provinsi ini. Semoga kesempatan itu akan kembali datang," ungkapnya. (Bobby Koloway/Surya)

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas