TAFISA Games 2016, Bukti Soliditas dan Patriotisme Bangsa Indonesia
TAFISA Games 2016 yang akan digelar di Jakarta, Oktober mendatang, akan menjadi bukti kokohnya soliditas dan nasionalisme bangsa Indonesia.
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perhelatan dunia olahraga rekreasi masyarakat, TAFISA Games 2016 yang akan digelar di Jakarta, Oktober mendatang, akan menjadi bukti kokohnya soliditas dan nasionalisme bangsa Indonesia.
“Di masa lalu, kita telah membuktikan mampu dengan sukses menggelar ASIAN Games 1962. Kini kita pun akan membuktikan kokohnya soliditas kita sebagai bangsa melalui sukses TAFISA Games 2016,” kata Wakil Deputi Bidang Promosi, Media dan Kemitraan Panitia Pelaksana TAFISA Games 2016 Jakarta, Ervik Ary Susanto, kepada wartawan, di Jakarta, Kamis (11/2) pagi.
Menurut Ervik, TAFISA merupakan event olahraga rekreasi terbesar di muka bumi. Artinya, penunjukkan Indonesia sebagai tuan rumah membuktikan tingginya kepercayaan warga dunia kepada negeri ini.
Untuk itu, kata dia, tak ada jawaban lain yang harus diberikan semua warga Indonesia kecuali membuktikan bahwa dengan solidaritas yang tinggi, amanah yang diemban Indonesia sebagai tuan rumah itu bisa ditunaikan dengan sukses.
“TAFISA ini milik semua warga Indonesia. Semua bisa memberikan andil sesuai kemampuan masing-masing,” kata Ervik.
Laiknya pesta olahraga dunia, TAFISA 2016 memang sebuah event akbar. Rencananya, ada 110 negara yang akan turut berpartisipasi.
Angka itu lebih banyak dibanding peserta Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia Afrika, momen yang yang mendatangkan 85 negara untuk hadir pada 19-24 April 2015 lalu di Jakarta dan Bandung.
Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana TAFISA Games 2016 Hayono Isman menegaskan, pada event TAFISA mendatang Indonesia bertekad mempromosikan berbagai olahraga rekreasi tradisional yang sudah berurat akar di masyarakat.
Misalnya, dengan memperkenalkan permainan eggrang, terompah panjang, layang-layang, senam kreasi daerah dan senam poco-poco sebagai contoh, pencak silat budaya, sepeda tua (ontel), gulat tradisional dan sebagainya.
“TAFISA ini olahraga yang memprioritaskan sehat, bugar dan membawa kegembiraan kepada pelakunya. Karena itu, sangat besar peluang bagi Indonesia untuk mempromosikan segala budaya dan olahraga warisan bangsa, termasuk pariwisata kita,” kata Hayono.
Karena itulah, Hayono menyatakan syukur dan gembira atas terbitnya Keppres No 4/2015 yang ditandatangani Presiden Jokowi, sebagai bukti kuatnya dukungan pemerintah untuk suksesnya penyelenggaraan TAFISA Games 2016.
“Kita bersyukur, apalagi beliau memberikan dukungan jauh-jauh hari, setahun sebelum penyelenggaraan. Itu menjadi bukti komitmen Bapak Presiden yang begitu besar untuk suksesnya TAFISA Games 2016,” kata Hayono.
Menurut Hayono, Event bergengsi ini diperkirakan membutuhkan anggaran sebesar Rp 700 miliar. Besaran biaya tersebut berasal dari dua sumber, yakni melalui dukungan pemerintah melalui APBN 2016 dan Dari partisipasi masyarakat melalui Kerjasama sponsorship.
Ditemui secara terpisah, Tokoh Pariwisata Sapta Nirwandar menambahkan, dengan niat menjadikannya ajang pariwisata, melalui kerja sama Panlak TAFISA Games dengan steakholder Pariwisata seperti ASITA dan PHRI diharapkan bisa menyiapkan paket wisata untuk para anggota delegasi Mancanegara yang berkenan mengunjungi destinasi-destinasi wisata terkenal, seperti Borobudur, Tana Toraja, Lombok, Danau Toba, hingga Raja Ampat.
“Kita semua berusaha sekuat tenaga untuk menjadi tuan rumah yang baik bagi TAFISA Games ke-6. Entah kapan Indonesia akan menjadi tuan rumah Olimpiade. Sebelum itu, TAFISA kita sukseskan,” kata Sapta.