TRIBUNNEWS, COM. JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (PP Pordasi) H.Mohammad Chaidir Saddak, MBA, mengemukakan, kemungkinan besar akan diselenggarakan dua pacuan di gelanggang pacuan kuda Legok Jawa, Cimerak, Pangandaran, sebelum dilangsungkannya pacuan kuda PON XIX/2016 pada September ditempat sama.

"Tadinya memang ada rencana menyelenggarakannya bulan April, tetapi sepertinya sulit dilakukan karena Maret baru akan dilakukan lagi pengerjaan tambahan untuk menyempurnakan arena pacuan kuda tersebut. Jadi kita mundurkan ke bulan Mei atau Juni. Menurut saya, kita bias buat dua kali pacuan di sana," kata Eddy Saddak, sapaan dari Ketum PP Pordasi 2015-2019 itu.

Arena pacuan kuda Legok Jawa sudah dipergunakan pada 9-10 Januari 2016 lalu melalui event.ujicoba yang diikuti oleh ratusan kuda dari belasan Pengprov Pordasi. Dari ujicoba tersebut kemudian dilakukan evaluasi. Akan dilakukan beberapan pengerjaan tambahan untuk semakin menyempurnakan arena pacuan yang disebut-sebut akan menjadi salah satu yang terbaik di Indonesia tersebut.

Eddy Saddak juga mengemukakan kembali tentang penolakan dari komunitas pacuan sehubungan dengan adanya wacana untuk membangun arena equestrian untuk Asian Games XVIII/2018 di kompleks pacuan kuda Pulo Mas, Jakarta Timur. Arena persaingan untuk berkuda ketangkasan itu boleh saja dibangun, akan tetapi jangan sampai menghancurkan atau bahkan menghilangkan arena untuk pacuan.

"Kita akan melawan habis-habisan kalau pembangunan arena equestrian Asian Games XVIII/2018 itu harus menghilangkan tempat pacuan kudanya," kata Eddy Saddak. Ayah dari si kembar Karisa dan Karina Saddak yang sudah mengikuti jejaknya di berkuda itu, menegaskan, sejauh ini panitia Asian Games XVIII/2018 belum menyebutkan kepastian dimulainya pembangunan arena equestrian tersebut. tb