TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi DKI Jakarta  melakukan  Rapat Kerja Anggota tahunan untuk merumuskan program ‘Satukan Semangat, Bulatkan Tekad Untuk Mencapai Prestasi Optimal’ pada Pekan Olahraga Nasional XIX/2016 yang berlangsung di Jawa Barat.

“Melalui RAT KONI DKI Jakarta kita merumuskan langkah-langkah konkrit dalam rangka rangka persiapan PON XIX mendatang,” ungkap Ketua Umum KONI Provinsi DKI Jakarta Raja Sapta Ervian disela-sela RAT KONI DKI Jakarta, di Hotel Grand Whiz Jakarta, Sabtu (2/4/2016).

Eyi sapaan akrab Raja Sapta Ervian menjelaskan pada gelaran PON yang akan berlangsung pada bulan September mendangan, KONI DKI mampu meloloskan seluruh cabang olahraga yang dipertandingkan di pesta olahraga tiga tahunan itu meski ditengah keterbatasan dana dan fasilitas.

RAT KONI DKI Jakarta diikuti oleh seluruh Pengurus Provinsi seluruh cabang olahraga, Pengurus KONI Provinsi, Badan Fungisonal, peninjau dan undangan lainnya itu bersifat kekeluargaan dan musyawarah untuk mufakat.

Dengan kekuatan 924 atlet yang turun di 139 nomor pertandingan pada penyelenggaraan PON Jawa Barat, KONI DKI menargetkan meraup 195 keping medali emas untuk membawa tim asal ibukota Jakarta itu menjadi juara umum.

“Target 195 emas itu kami himpun dari semua cabang olahraga,” katanya.

Sebelumnya, DKI Jakarta berhasi menjadi juara umum pada babak kualifikasi PON XIX dengan meraih 151 emas diikuti Jawa Timur yang meraup 109 emas dan Jawa Barat yang berhasil mendulang 76 emas, namun sebagai tuan rumah penyelenggara, Jawa Barat tidak harus mengikuti kualifikasi cabor yang dipertandingkan.

“Jumlah medali yang diraih pada babak kualifikasi belum menggambarkan peta kekuatan PON sebenarnya, kita harus mempersiapkan diri lebih baik lagi,” katanya.

Eyi juga menyesalkan keputusan PB PON yang mencoret nomor-nomor andalan pada cabang olahraga yang berpotensi menghasilkan emas bagi kontingen DKI Jakarta. Namun Ia berjanji akan mengoptimalkan cabang olahraga lainnya melakukan pemusatan latihan.

“Saya ingin atlet segera masuk pemusatan latihan dalam jangka panjang. Namun dengan kondisi seperti ini TC mungkin akan dilakukan dalam jangka waktu dua atau tiga bulan sebelum PON,” ujarnya.

Mantan Ketua PengProv Forki DKI Jakarta itu berjanji akan segera mencarikan dana tambahan dengan mengoptimalkan bidang kemitraan meski telah mengajukan tambahan dana KONI dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tambahan (APBDT) 2016.

“Pada intinya kami akan mencoba mengkompitablekan sisa waktu dan anggaran yang tersisa. Kita tetap berupaya maksimal,” tuturnya.