Kisah Petenis Wanita yang Harus Berlaga saat Menstruasi
Petenis wanita asal Inggris, Heather Watson, mendapat banyak sorotan media karena tampil sangat buruk saat melakoni Australia Terbuka 2015.
Laporan Wartawan SuperBall.id, Andi Ernanda
TRIBUNNEWS.COM, AUSTRALIA - Petenis wanita asal Inggris, Heather Watson, mendapat banyak sorotan media karena tampil sangat buruk saat melakoni Australia Terbuka 2015.
Watson beralasan buruknya perfoma dirinya itu disebabkan karena sedang melewati periode menstruasi.
Pengakuannya itu cukup mengejutkan banyak media lantaran sedikit atlet wanita yang mengakui hal tersebut di depan awak media.
Heather Watson.
Pernyataan terbuka Watson mendapat banyak komentar dari berbagai pihak, termasuk para petenis wanita.
Menstruasi ternyata menjadi sebuah momok tersendiri bagi para wanita berprofesi atlet, khususnya petenis.
Berbagai alasan seperti rasa sakit dan takut 'bocor' menjadi penghalang mereka untuk menampilakan perfoma terbaik saat mengikuti sebuah perlombaan.
Setidaknya hal itu diungkapkan oleh beberapa petenis yang turut berkomentar usai pengakuan Watson.
Rekan Watson yang juga merupakan seorang petenis, Petra Kvitova, turut berbicara soal sulitnya seorang wanita untuk tampil baik saat sedang menstruasi.
Petra Kvitova.
Dalam sebuah konferensi pers di Grand Slam tahun lalu, petenis asal Ceko menceritakan betapa sulitnya untuk menampilkan level terbaik saat sedang mendapatkan 'tamu bulanan'.
"Tentu saja itu cukup sulit, saya memiliki pengalaman (mengikuti lomba saat menstruasi) sebelumnya," ujar Kvitova dilansir Dailymail.
"Sangat tidak mudah untuk benar-benar menjalani kegiatan saat menstruasi, saya rasa pada awal periode (menstruasi) adalah waktu yang paling sulit," tambah Kvitova.
Pengakuan Watson itu sama seperti apa yang dilontarkan Watson pada BBC.
Selama pertandingan di Australia Terbuka, Watson sudah mendapat perhatian khusus dari dokter lantaran dirinya mengeluh merasa pusing dan lesu.
Pernyataan terbuka Watson itu juga mengundang komentar dari mantan petenis wanita, Martina Navratilova.
Navratilova juga menceritakan pengalaman dirinya mengikuti lomba saat menstruasi.
Namun ia tak mau menjadikan menstruasi sebagai alasan buruknya perfoma dirinya saat mengikuti sebuah lomba.
Oleh karena itu, navratilova selalu mencoba untuk tampil baik mesti harus menahan sakit saat menstruasi.
"Anda tak ingin menggunakan itu sebagai alasan, tapi itu tentu dapat berpengaruh besar pada beberapa orang," ujar Navratilova.
Periode menstruasi diakui sangat mengganggu perfoma seorang petenis wanita saat mengikuti lomba.
Sejatinya, terdapat beberapa obat untuk meredakan atau menghilangkan rasa sakit saat wanita sedang menstruasi.
Namun obat-obat tersebut dilarang untuk digunakan oleh petenis wanita yang akan mengikuti sebuah lomba.
Hal itu disayangkan oleh Tara Moore yang merupakan petenis wanita asal Inggris.
"Banyak obat pereda rasa sakit khususnya untuk menstruasi dilarang digunakan, karena beberapa obat tersebut mengandung bahan terlarang," ujar Moore.
Rasa sakit ternyata bukan satu-satunya penghalang bagi seorang petenis wanita untuk tampil baik di lapangan.
Moore mengatakan pada Dailymail "Di Wimbledon kami harus mengenakan pakaian berwarna putih, jadi ini tentunya sangat sulit.
"Terlebih bila anda seorang pria yang tak mengerti bagaimana cara kami mengatasi masalah ini."
"(Tembus pada seragam berwarna putih) merupakan suatu hal yang paling dikhawatirkan, jika itu terjadi maka itu adalah sebuah mimpi buruk."
"Saya pernah mengalami mimpi buruk itu sebelumnya," kata Moore.