Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Rafael Nadal Muak dengan Tuduhan Doping

Dalam suratnya, pemegang 14 gelar Grand Slam tersebut menegaskan bahwa tak bisa lagi menuduh seseorang tanpa bukti.

Penulis: Danang Setiaji Prabowo
Editor: Husein Sanusi
zoom-in Rafael Nadal Muak dengan Tuduhan Doping
Kompas.com
Rafael Nadal. 

TRIBUNNEWS.COM - Rafael Nadal tampaknya benar-benar muak dirinya dituduh memakai doping saat mengalami cedera panjang pada 2012 silam. Petenis asal Spanyol itu pun mengirim surat pada International Tennis Federation (ITF) agar melansir semua hasil tes doping dan pemeriksaan darahnya kepada publik.

Nadal mengirimkan surat tersebut kepada Presiden ITF, David Haggerty, pada hari Senin (25/4) kemarin. Surat itu dikirimkan Nadal pada hari yang sama setelah resmi mengajukan gugatan pada mantan Menteri Kesehatan dan Olahraga Prancis, Roselyne Bachelot, yang sempat menuduhnya menggunakan doping belum lama ini. Dalam suratnya, pemegang 14 gelar Grand Slam tersebut menegaskan bahwa tak bisa lagi menuduh seseorang tanpa bukti.

“Dunia tenis tak lagi bebas untuk berbicara dan menuduh tanpa bukti. Saya tahu berapa kali saya menjalani tes, baik di dalam maupun di luar kompetisi. Tolong sampaikan semua informasi tentang saya kepada publik. Tolong sebarkan paspor biologis saya, catatan lengkap saya mengenai tes dan kontrol antidoping,” tulis Nadal dalam suratnya, seperti dilansir USA Today.

Nadal juga mendesak ITF agar mengajukan tuntutan hukum jika mengetahui ada informasi bohong yang disebar mengenai hasil tes dopingnya. “Mulai sekarang, saya meminta kamu agar menyampaikan ketika saya menjalani tes dan hasilnya sesegera mungkin dari lab kalian. Saya juga mendorong agar kamu mulai mengajukan tuntutan hukum jika ada kesalahan informasi yang disebar oleh siapa pun,” tulisnya lagi.

Sedangkan seperti dilansir Sportsmole, Nadal menjelaskan dirinya melakukan hal ini agar tak ada lagi orang-orang yang menghina maupun membuat tuduhan tak berdasar kepada seorang atlet tanpa memiliki bukti apa pun. “Saya berniat mempertahankan integritas dan citra saya sebagai atlet. Juga nilai-nilai yang saya pertahankan sepanjang karir. Saya ingin mencegah publik figur melontarkan penghinaan atau tuduhan palsu kepada seorang atlet melalui media, tanpa bukti apa pun,” tegas Nadal.

Sementara itu, pihak ITF turut mengonfirmasi bahwa mereka telah menerima surat dari Nadal. Termasuk permintaan agar hasil tesnya dirilis di bawah Tennis Anti-Dopping Program (TADP). “ITF mengonfirmasi bahwa Mr. Nadal tak penah gagal menjalani tes di bawah TADP dan tak penah diskors karena melanggar peraturan atau alasan lain yang berhubungan dengan TADP,” bunyi pernyataan tersebut.

ITF turut mengonfirmasi bahwa Nadal juga memiliki akses untuk melihat catatan anti-dopingnya melalui database World Anti-Doping Agency, sama seperti pemain lainnya. “Keakuratan setiap rilis itu akan diverifikasi oleh ITF,” bunyi pernyataan itu lagi.

Berita Rekomendasi

Adapun dalam suratnya kepada Haggerty, Nadal juga menulis bahwa beberapa media, fans, dan sponsor tak percaya dengan program tenis antidoping. Karenanya, Nadal mendesak agar cabang olahraganya dan pihak pemerintah harus menyampaikan dengan baik kepada dunia mengenai program tersebut.

“Ini tak dapat diterima dan sebagian besar tidak adil. Karena seseorang yang seharusnya memiliki pengetahuan mengenai olahraga dalam beberapa titik dan tingkat tertentu, mengatakan sesuatu seperti ini tanpa alat bukti. Mereka tidak percaya pada olahraga. Mereka berpikir badan pemerintah menutupinya dan tak melakukan apa-apa. Kami tahu ini tidak benar. Saya yakin waktunya telah tiba, olahraga kami dan badan pemerintahan kami perlu melangkah maju untuk menyampaikan dengan baik kepada dunia,” jelasnya.

Nadal kembali menegaskan, dirinya tak pernah menghindari berbagai pemikiran mengenai antidoping. Menurutnya pemakaian doping harus terus dilawan, dan perlawanan itu harus semakin kuat serta lebih baik jika memungkinkan.

“Sebagai seorang pemain, dari tingkat amatir sampai profesional, saya merasa yakin bahwa olahraga kami bersih. Hal ini diperlukan karena olahraga kami menjadi unggulan di dunia, yang mana transparansi dan kejujuran adalah dua pilar perilaku dan cara hidup kita,” paparnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas