Sean Gelael Ungkap Pentingnya Strategi Pitstop
Momennya harus tepat untuk menentukan kapan masuk pit. Kita juga tidak boleh kehilangan banyak waktu saat pergantian ban
Penulis: Muhammad Barir
Editor: Husein Sanusi
TRIBUNNEWS.COM - Pebalap GP2 Series asal Indonesia, Sean Gelael menilai strategi pit stop di sirkuit Monaco akan sangat krusial, terutama pada saat digelar balapan feature.
“Momennya harus tepat untuk menentukan kapan masuk pit. Kita juga tidak boleh kehilangan banyak waktu saat pergantian ban karena nantinya bisa terhambat di belakang mobil lain saat kita kembali ke lintasan,” kata Sean seperti dilansir sean-gelael.com.
Dibanding sirkuit lainnya, lintasan balap di Monte Carlo memang paling menantang. Sudah menjadi pemandangan umum jika mobil pengaman atau safety car masuk lintasan atau balapan dihentikan karena adanya kecelakaan antar pebalap. Sirkuit sepanjang 3,340 kilometer ini memiliki tikungan tajam berkecepatan rendah.
Dua pebalap tim Pertamina Campos Racing, yang didukung Jagonya Ayam KFC Indonesia, Muhammad Sean Gelael dan Mitch Evans akan berupaya keras mendapatkan hasil kualifikasi yang bagus untuk balapan GP2 yang akan berlangsung di sirkuit Monako pada hari Jumat dan Sabtu pekan ini. Hasil kualifikasi menjadi krusial karena balapan di Monako punya tantangan besar dalam menyusul pebalap lain dengan karakter sirkuit jalan raya yang sempit dan tak memberikan toleransi kesalahan sekecil apa pun.
“Kalau di sirkuit Catalunya pebalap punya kesempatan banyak menyalip mobil lain, di Monako akan sangat sulit sekali. Ruang untuk menyalip sangat sempit. Kita juga harus konsentrasi penuh karena di sini sama sekali tidak boleh membuat kesalahan sekecil apa pun,” kata Evans yang sudah tiga kali naik podium pada balapan GP2 musim-musim sebelumnya.
Setidaknya ada tiga titik dimana para pebalap bisa menyalip pebalap lain. Pertama di tikungan Sainte Devote yang menanjak dan berikutnya di tikungan hairpin Grand Hotel yang tajam. Kesempatan lainnya yakni saat pebalap mencapai puncak kecepatan tertinggi setelah melewati terowongan jelang chicane. Namun, pebalap dituntut konsentrasi yang tinggi karena selain lintasannya sempit, permukaan trek sirkuit juga cukup bergelombang.
Yang menarik, pada balapan di Monako, tim akan disediakan ban berkompon soft dan supersoft. Selain itu, untuk mengurangi kepadatan dan potensi kecelakaan pada babak kualifikasi untuk memperebutkan posisi start, penyelenggara GP2 membagi pebalap dalam dua grup yang setiap grup terdiri dari 11 pebalap. Grup pertama perserta dengan nomor mobil genap, sedangkan grup kedua dengan nomor mobil ganjil.
Sementara itu dua pebalap yang juga didukung Jagonya KFC Indonesia, Philo Paz Patrick Armand dan Antonio Giovinazzi juga bertekad mendapatkan hasil yang lebih bagus di Monako. Keduanya juga akan berjuang mencari posisi yang bagus pada babak kualifikasi.
Philo yang tergabung di tim Trident Racing dua pekan lalu dua kali gagal menyelesaikan lomba karena mobilnya bermasalah. Sementara Giovinazzi juga gagal mendapatkan poin setelah mendapat hukuman penurunan posisi akibat terlibat insiden dengan Raffaele Marciello di race pertama dan menabrak Sean di race kedua.