TRIBUNNEWS.COM, PERANCIS - Penyelenggaraan turnamen tenis grand slam Prancis Terbuka mengalami banyak perubahan jadwal. Hujan deras dan ancaman banjir di beberapa daerah di Prancis membuat semua laga Prancis Terbuka ditunda, Senin (30/5) waktu setempat.

Untuk yang pertama kalinya dalam 16 tahun, hujan yang tak kunjung berhenti pada Senin telah memaksa penyelenggara menunda semua jadwal pertandingan yang digelar di arena yang hampir seluruhnya tidak memiliki atap penutup.

Sedangkan area lapangan tanah liat ditutup hanya terpal tebal sehingga tidak terkena siraman air hujan secara langsung.

Kejadian di mana seluruh agenda pertandingan ditunda seperti ini terakhir kali terjadi pada Prancis Terbuka 2000, tepatnya pada 30 Mei 2000.

Direktur turnamen merasa frustrasi dan memohon untuk bisa disiapkan atap sesegera mungkin. "Atap bagi kami adalah sebuah keharusan," kata Guy Forget, salah seorang mantan petenis yang terpaksa harus kembali ke hotel karena pertandingan tenis ditunda.

Sementara itu, ribuan calon penonton mengembalian tiket mereka dan meminta uang kembali. "Aku agak kesal pada hari ini," kata seorang penonton.

"Kami tahu hari ini akan menjadi hari yang mengerikan dan itu melampaui dari apa yang kita bayangkan. Itu sebabnya kami kirim kembali para pemain lebih awal," kata Forget.

Jika cuaca memungkinkan, pertandingan akan dimulai tiga jam lebih awal dari yang direncanakan dan tersebar di beberapa lapangan yang lebih banyak. Meskipun perkiraan hujan bisa saja turun kembali.

Novak Djokovic dijadwalkan menghadapi petenis unggulan Ke-14, Roberto Bautista Agut di laga pertama di arena Chatrier.

Sedangkan Serena Williams harus menyelesaikan laga babak keempat yang tertunda melawan unggulan Ke-18, Elina Svitolina.

Laga perempatfinal tunggal putra juga dijadwalkan digelar antara unggulan kedua, Andy Murray melawan Richard Gasquet sebagai laga ketiga di Chatrier. Sedangkan laga Stanislas Wawrinka melawan Albert Ramos-Vinolas digelar terakhir di Lenglen. (Tribunnews/mba)