Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Siapa Menyangka Tontowi Ahmad Dulu Tak Suka Bulutangkis

Siapa menyangka pebulutangkis peraih emas di Olimpiade Rio de Janeiro 2016, Tontowi Ahmad, bersama Liliyana Natsir, dulu tak suka olahraga tepok bulu.

Penulis: Deodatus Pradipto
Editor: Y Gustaman
zoom-in Siapa Menyangka Tontowi Ahmad Dulu Tak Suka Bulutangkis
Repro SCTV
Pebulutangkis Indonesia nomor ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir meraih emas di Olimpiade Rio de Janeiro, Brasil, Rabu (17/8/2016), usai menumbangkan pasangan Malaysia, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Deodatus Pradipto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Siapa yang menyangka pebulutangkis peraih emas di Olimpiade Rio de Janeiro 2016, Tontowi Ahmad, dahulu tak suka olahraga tepok bulu.

Pasangan Liliyana Natsir dalam nomor ganda campuran yang mengalahkan pasangan Malaysia, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying, ketika kecil lebih suka main kelereng ketimbang bulutangkis.

Baru ketika lulus sekolah menengah pertama, pria kelahiran Banyumas 29 tahun silam itu benar-benar serius menyukai bulutangkis. Sedari kecil ayahnya, Muhammad Husni Muzaitun, sudah menggembleng Tontowi.

Orangtua Tontowi Ahmad, Muhammad Husni Muzaitun dan Masruroh, anaknya (tak terlihat) bersama keponakan Tontowi hormat ketika lagu Indonesia Raya berkumandang setelah pasangan Owi/Butet mendapat emas di cabang bulutangkis nomor ganda campuran Olimpiade Rio 2016. Mereka juga sujud syukur di rumahnya, Desa Kalianda, Kecamatan Sumpiuh, Banyumas, Jawa Tengah, Kamis (18/8/2016) dini hari. SATELIT POST/ANANG FIRMANSYAH

“Namanya juga anak kecil. Dulu saya lebih suka main layangan dan gundu dengan teman-teman,” ungkap Tontowi kepada Tribunnews.com, Kamis (13/3/2014).

Usai lulus sekolah menengah pertama, pria yang akrab disapa Owi itu merantau ke Tangerang, Banten, untuk bergabung dengan PB Argo Pantes.

BERITA TERKAIT

Darah bulutangkis Owi mengalir dari ayahnya yang akrab disapa Ahmad Husni. Dulu, sewaktu nyantri di Pondok Modern Darussalam Gontor, Husni, jagonya bulutangkis.

"Dulu sewaktu di Gontor, enggak ada yang berani melawan nomor satu. Maaf, ini bukan takabur," Husni mengenang peristiwa di Gontor sambil tertawa kepada Tribunnews.com, Jumat (19/8/2016).

Husni, istrinya Masruroh, dua anak dan keponakan Owi, bersyukur usai menyaksikan langsung pasangan Owi/Butet meraih emas cabang bulutangkis nomor ganda campuran.

SUJUD SYUKUR - Orangtua Tontowi Ahmad, Muhammad Husni Muzaitun dan Masruroh saat ditemui di rumah mereka di Desa Kalianda, Kecamatan Sumpiuh, Banyumas, Jawa Tengah, Kamis (18/8/2016) dini hari. SATELIT POST/ANANG FIRMANSYAH

Ketika Owi/Butet bertanding, Husni dan keluarga menonton mereka dari layar televisi di rumah. Mereka sujud syukur usai kemenangan pasangan ini.

Saat lagu Indonesia Raya berkumandang menyusul peraihan medali emas Owi/Butet, Husni dan keluarganya memberikan hormat sambil menghadap televisi.

Tak sedikit teman-teman di Gontor angkatan 75 memberi ucapan selamat kepada Husni untuk kemenangan Owi/Butet. Sebelum pertandingan, muncul ajakan menonton Owi.

"Alumni di grup WhatsApp 75 banyak sekali memberi selamat. Muncul ajakan ayo para Gontoriyun mendukung Owi, meski bukan alumnus Gontor. Tapi ayahnya alumnus Gontor," beber Husni.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas