Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Owi Kecil Hobi Main Gundu

Tidak ada yang menyangka jika pebulutangkis ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad, pernah tidak menyukai bulutangkis.

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Owi Kecil Hobi Main Gundu
Dokumentasi Humas PBSI
Pebulutangkis Indonesia nomor ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir meraih emas di Olimpiade Rio de Janeiro, Brasil, Rabu (17/8/2016), usai menumbangkan pasangan Malaysia, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying. 

TRIBUNNEWS.COM - Tidak ada yang menyangka jika pebulutangkis ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad, pernah tidak menyukai bulutangkis.

Sewaktu kecil, lebih memilih bermain gundu ketimbang berlatih bulutangkis.

Tontowi mengaku sewaktu kecil tidak menyukai bulutangkis. Pemuda 26 tahun itu merasa baru benar-benar menyukai bulutangkis begitu lulus bangku SLTP.

Selepas SLTP, Tontowi merantau ke Tangerang, Banten untuk bergabung dengan PB Argo Pantes.

Layaknya anak seumuran, Tontowi lebih suka menghabiskan waktu senggangnya dengan bermain.

Permainan tradisional lebih menarik bagi Owi, sapaan akrabnya, ketimbang bulutangkis.

"Namanya juga anak kecil. Dulu saya lebih suka main layangan dan gundu dengan teman-teman," ujar Tontowi.

BERITA REKOMENDASI

Tontowi Ahmad juga mengaku malas berlatih bulutangkis sewaktu kecil.

Agar semangat berlatih, ayahnya sampai memancing Tontowi dengan bonus uang. Tontowi mengaku sewaktu kecil dia termasuk anak yang bengal.

Sewaktu kecil pria kelahiran 18 Juli itu kerap mencari berbagai alasan agar tidak berlatih bulutangkis.

Mohammad Husni Muzaitun, ayahnya, tidak kehilangan akal untuk mendorong Tontowi berlatih.

Agar putranya mau berlatih, Husni memancing Tontowi dengan uang. Rata-rata Husni mengimingi Tontowi dengan bonus uang berkisar Rp 20.000, - sampai Rp 100.000,-.


"Kalau dapat satu poin dapat Rp 20.000,-. Kalau tiga poin dapat Rp 50.000,-. Kalau lima poin dapat Rp 100.000,-. Tapi saya sering dibohongi. Uangnya sering diminta lagi. Kata bokap uangnya untuk ditabung," tutur pria asal Sumpiuh, Banyumas itu. Tekad Mohammad Husni Muzaitun, mengasah kemampuan putranya, Tontowi Ahmad, sangat besar.

Demi menunjang latihan, Husni membangunkan gedung olahraga agar Tontowi bisa berlatih bulutangkis.

"Bokap (Bapak) bangun GOR kecil di belakang tokonya. Dulu saya dilatih bokap di sana," ungkap Tontowi.

Minat Tontowi terhadap bulutangkis semakin besar selepas bangku SLTP.

Sepanjang karier profesionalnya, Tontowi Ahmad sudah meraih 20 gelar juara di level internasional. Dari 20 gelar itu, delapan gelar juara diraih di turnamen tingkat Super Series.

Tiga gelar diraih di All England dan India Open.

"Jasa bokap lebih dari sekadar besar," tutur Owi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas