Terungkap Rahasia Tontowi/Liliyana Mampu Sumbangkan Emas Bulutangkis
Tontowi Ahmad membagi rahasianya, bersama Liliyana Natsir, bisa menyumbangkan emas bulutangkis nomor ganda campuran di Olimpiade Rio de Janeiro.
Penulis: Abdul Qodir
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Qodir
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pebulutangkis Indonesia nomor ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir tak menyangka menang dua set langsung di final melawan pasangan Malaysia, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying, Rabu (17/8/2016).
"Kami enggak menyangka, tapi kami berusaha fokus di lapangan. Kami enggak memikirkan bagaimana hasilnya, yang penting berusaha maksimal di lapangan," ujar Tontowi saat dihubungi Tribunnews.com dari Jakarta, Sabtu (20/8/2016).
Selama obrolan itu, Tontowi yang akrab disapa Owi membagi rahasianya, termasuk menekuk pasangan ganda campuran peringkat pertama dunia asal Tiongkok, Zhang Nan/Zhao Yunlei, dua set langsung 21-16, 21-15.
"Saya sedikit banyak mempelajari permainan mereka sebelum bertanding. Sebenarnya bukan untuk Malaysia saja, negara lain juga saya pelajari," ungkap Owi.
Pria kelahiran Banyumas itu mengakui darah bulutangkisnya diturunkan dari ayahnya, Muhamad Husni Muziatun.
“Jasa bokap lebih dari sekadar besar,” tutur Owi waktu itu sambil menambahkan, “Bokap membangun GOR kecil di belakang tokonya. Dulu saya dilatih bokap di sana."
Sepanjang karier profesionalnya, Owi sudah meraih 20 gelar juara di level internasional, delapan di antaranya diraih di turnamen tingkat Super Series, tiga gelar di All England dan India Open.
Ayah Owi sewaktu nyantri di Pondok Modern Darussalam Gontor sudah jadi jago bulutangkis.
"Dulu sewaktu di Gontor, enggak ada yang berani melawan nomor satu. Maaf, ini bukan takabur," Husni mengenang peristiwa di Gontor sambil tertawa kepada Tribunnews.com, Jumat (19/8/2016).
Husni, istrinya Masruroh, dua anak dan keponakan Owi, bersyukur usai menyaksikan langsung pasangan Owi/Butet meraih emas cabang bulutangkis nomor ganda campuran.
Ketika Owi/Butet bertanding, Husni dan keluarga menonton mereka dari layar televisi di rumah. Mereka sujud syukur usai kemenangan pasangan ini.
Saat lagu Indonesia Raya berkumandang menyusul peraihan medali emas Owi/Butet, Husni dan keluarganya memberikan hormat sambil menghadap televisi.
Tak sedikit teman-teman di Gontor angkatan 75 memberi ucapan selamat kepada Husni untuk kemenangan Owi/Butet. Sebelum pertandingan, muncul ajakan menonton Owi.
"Alumni di grup WhatsApp 75 banyak sekali memberi selamat. Muncul ajakan ayo para Gontoriyun mendukung Owi, meski bukan alumnus Gontor. Tapi ayahnya alumnus Gontor," beber Husni.