TRIBUNNEWS.COM - Pebulutangkis spesialis ganda putra asal Korea Selatan, Lee Yong Dae mengakhiri kariernya di dunia bulutangkis.

"Ya, keputusanku untuk pensiun sudah final" ungkap Yong-dae saat ditanya mengenai masa depannya di bulutangkis usai berlaga di ajang Korea Open 2016.

Yong Dae telah memutuskan pensiun, sementara Yeon Seong berencana mencari pasangan baru.

"Saya telah berpartisipasi dalam banyak turnamen selama bertahun-tahun dan ingin beristirahat. Beberapa orang bertanya kepada saya tentang Tokyo 2020, tapi Olimpiade berikutnya tidak terlalu menjadi perhatian saya. Saya ingin menemukan jalan lain di bulutangkis," tuturnya.

Yong Dae mengawali karier bulutangkisnya sejak usia 8 tahun.

Potensinya semakin terasah ketika ia bergabung bersama klub bulutangkis di Korea.

Pada usia 15 tahun, Yong Dae berhasil masuk ke tim nasional bulutangkis Korea Selatan dan US Open 2004 menjadi turnamen internasional pertamanya.

Pada turnamen tersebut, Yong Dae bermain di dua nomor sekaligus, yaitu ganda putra dan tunggal putra.

Tahun 2005 dan 2006 merupakan awal mula kesuksesan Yong-dae. Ia sukses meraih gelar juara Asian Junior Badminton Championships dan BWF World Championship.

Tidak tanggung-tanggung, Yong Dae mencatatkan hattrick medali emas di dua kejuaraan tersebut.

Namanya kian menggema di dunia bulutangkis saat ia meraih medali emas pertamanya di Olimpiade Beijing 2008 bersama Lee Hyo-jung.

Kala itu, Yong Dae tercatat sebagai peraih medali emas termuda untuk cabang bulutangkis.

Empat tahun berselang, tepatnya di Olimpiade London 2012, Yong Dae hanya mampu meraih medali perunggu bersama Jung Jae-sung.

Tahun 2014 Yong Dae mampu bangkit dan kembali menyumbangkan medali emas dari ajang Asian Games.