Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Jelang Peparnas, Jambore Difabel Diadakan di Kota Bandung

PB PON XIX Jawa Barat dan Peparnas XV tahun 2016 mengadakan "Jambore Difabel" di Gelanggang Olahraga Saparua, Jalan Saparua, Kota Bandung.

Penulis: Fahdi Fahlevi
zoom-in Jelang Peparnas, Jambore Difabel Diadakan di Kota Bandung
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan menyalami atlet yang duduk di kursi roda pada acara pelepasan kontingen National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Jabar menuju Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XV/2016 di halaman Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Senin (10/10/2016). Ahmad Heryawan mendorong atlet paralimpik Jabar untuk meraih juara umum pada ajang Peparnas XV/2016 yang akan digelar 15-24 Oktober 2016. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Teuku Muh Guci S

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - PB PON XIX Jawa Barat dan Peparnas XV tahun 2016 mengadakan "Jambore Difabel" di Gelanggang Olahraga Saparua, Jalan Saparua, Kota Bandung, Rabu (12/10/2016).

Acara jelang Peparnas Jabar 2016 itu melibatkan 300 penyandang disabilitas yang terdiri atas siswa SLB, atlet, dan komunitas penyandang disabilitas.

Informasi yang dihimpun Tribun, kegiatan itu meliputi edukasi, pertunjukan musik, permainan, dan uji coba fasilitas bus khusus pemakai kursi roda. Adapun kegiatan itu hanya digelar selama sehari mulai pukul 08.00 WIB sampai 14.00 WIB.

Sekretaris PB PON dan Peparnas Jabar, Ahmad Hadadi, mengatakan, jambore itu sifatnya sosialisasi kepada anak-anak yang masuk kategori pendidikan layanan khusus (PLK) atau dulu disebut SLB.

Menurutnya, siswa PLK ini harus mengetahui adanya kegiatan olahraga yang diikuti penyandang disabilitas.

"Sehingga mereka bisa berlatih dan mencontoh para atlet ini. Selain iu juga agar organ tubuhnya juga bisa jadi bagus. Ini bagian dari terapi juga," kata Ahmad usai pembukaan Jambore Difabel.

Berita Rekomendasi

Ahmad pun berharap, jambore itu tak hanya mengenalkan siswa PLK terhadap olahraga yang dipertandingkan. Menurutnya, siswa PLK juga diberi kesempatan untuk aktualisasi diri.

"Dan kami dari pemerintah tidak akan membedakan. Mungkin untuk saat ini dari masalah biaya ada pebedaan tapi untuk penyelenggaraan PON dan Peparnas disamakan," kata Ahmad.

Ahmad mengatakan, pihaknya pun berharap lahir bibit unggul melalui sekolah atau lembaga pendidikan PLK.

Dari sisi regulasi, katanya, pemerintah provinsi telah memiliki peraturan daerah dan undang-undang yang memberi dukungan terhadap penyandang disabilitas.

"Bahkan kita sudah membuat aturan bahwa di setiap perusahaan menyerap tenaga kerja harus ada orang disabilitas, diberi ruang," kata Ahmad.

Acara pembukaan sendiri akan dilaksanakan pukul 15.30 - 18. 00 WIB. Rencananya akan dibuka oleh Menko PMK Puan Maharani, sementara penutupan akan ditutup langsung oleh Menpora Imam Nahrawi.

Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas