Steven Setiabudi Musa: Komisi E DPRD DKI Sikapi Keinginan Pordasi DKI
Komisi E DPRD DKI menyikapi keinginan Pengurus Provinsi Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pengprov Pordasi) DKI Jaya
Penulis: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS, COM. JAKARTA - Komisi E DPRD DKI menyikapi keinginan Pengurus Provinsi Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pengprov Pordasi) DKI Jaya untuk mempertanyakan tindak lanjut dari pembangunan sarana equestrian Asian Games XVIII/2018 di belas lahan pacuan kuda Pulomas, Jakarta Timur.
"Silakan saja jika ingin bertemu dengan Komisi E, tentu menjadi tugas kami juga untuk memberikan penjelasan," ungkap Steven Setiabudi Musa, anggota Komisi E DPRD DKI, Senin (17/10).
Sehubungan dengan rencana 'pengaduan' dari Pengprov Pordasi DKI Jaya itu, Steven Setiabudi Musa akan lebih dulu menghimpun perkembangan pembangunan sarana equestrian Asian Games 2018 tersebut, dan permasalahan yang mengiringinya.
"Kita semua tentu tidak keberatan jika sarana equestrian Asian Games 2018 tersebut dibangun secara komprehensif, sebab akan menjadi kebanggaan bangsa juga. Namun, tentu juga disayangkan kalau pasca Asian Games sarana tersebut terkesan mubazir karena kurangnya even berkuda ketangkasan nasional. Jadi memang masuk akal jika arena untuk pacuan tetap ada atau dipertahankan. Saya yakin kedepannya pemanfaatan kedua sarana itu bisa optima atau lebih disinergikan," papar Steven Setiabudi Musa, politisi PDIP yang sebelumnya wartawan olahraga "Suara Pembaruan" dan aktif meliput kegiatan berkuda di Pulomas, Jaktim.
Sebelumnya, Ketua Pengprov Pordasi DKI Jaya Alex Asmasoebrata mengemukakan rencananya untuk menemui Komisi E DPRD DKI guna memperoleh kejelasan terkait pembangunan sarana equestrian Asian Games 2018 dan kemungkinan hilangnya trek untuk pacuan kuda, yang menjadi ikon dari perlombaan pacuam kuda tingkat nasional.
Arena yang selama ini dipergunakan untuk pacuan kuda itu sendiri sudah dibongkar. Kata Alex, ia dan komunitas pacuan belum mengetahui secara pasti apakah trek pacuan kuda benar-benar akan dihilangkan, karena "grand-design" dari revitalisasi sarana berkuda itu tidak disampaikan kepada seluruh komunitas berkuda pacuan, yang selama ini "berumah" di Pulomas.
Akibat dari kurangnya pemahaman terkait rencana pembangunan sarana equestrian Asian Games itu pula komunitas pacuan terindikasi dilanda perpecahan.
Ini karena Alex dan sembilan perwakilan Pengprov Pordasi lainnya menilai Ketua Umum PP Pordasi H.Mohammad Chaidir Saddak kurang memperjuanglkan keinginan dari masyarakat berkuda pacuan agar arena pacuan kuda Pulomas dipertahankan.
Mohammad Chaidir Saddak dan Ales Asmasoebrata sendiri sebelumnya telah bersama-sama melakukan 'road-show' dalam upaya mempertahankan arena pacuan kuda Pulomas.
Ketum PP Pordasi dan Alex sudah menemui Menpora Imam Nahrawi, Komisi X DPR RI, dan juga Komisi E DPRD DKI. Saat pertama kali diterima oleh Komisi E DPRD DKI, awal Agustus lalu, mereka juga dipertemukan dengan Deputi Gubernur Sylviana Murni. tb