TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Pelatih Selam Jawa Timur (Jatim) Nurul Ansori sempat tidak percaya kalau anak asuhnya yang sering bolos latihan bisa meraih tiga medali emas di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX, Jawa Barat (Jabar) 2016 September lalu.

Atlet yang dimaksud adalah Janis Rosalita Suprianto. 

Selain tiga emas, Janis juga memecahkan rekor nasional di nomor 100 meter surface putri dan 200 meter surface putri monofin.

Meski sering bolos, Ansori saat ini sangat bangga dengan gadis kelahiran Surabaya 17 Januari 1996, 20 tahun tersebut.

"Memang awalnya Janis sering bolos dan tidak disiplin tapi saya punya cara khusus untuk mengatasi masalah tersebut, salah satunya dengan pendekatan secara psikologis, memotivasi dan mengarahkan dia. Namun tidak saya pungkiri saya juga pernah menegur keras dia saat melanggar," terang Nurul Ansori pada Harian Surya, Rabu (2/11/2016) malam.

Meski tak jarang memarahi dan menghukum Janis, Ansori menegaskan bahwa hal tersebut ia lakukan untuk menjadikan Janis altet yang disiplin kedepannya.

Selain itu, Ansori sebagai pelatih juga melakukan pendekatan tidak hanya sebagai pelatih saja, melainkan sebagai teman dan bapak.

Benar saja, saat ini menurut Ansori Janis sudah jauh lebih disiplin, penurut dan rasa percaya dirinya telah meningkat.

"Saya yakin, Janis lebih dekat dengan saya dari pada sama tim psikologi KONI Jatim karena pendekatan yang saya lakukan padanya untuk merubahnya menjadi atlet yang disiplin," tutur Ansori.

Di mata Ansori, Janis merupakan bibit atlet selam masa depan yang dapat mengharumkan nama Jawa Timur dan Indonesia dikancah dunia.

"Dia, atlet generasi muda yang mempunyai spirit yang kuat,tanggap dan cepat selain itu secara mental dia memiliki mental yang kuat tepat untuk modal besar mengejar prestasi Asia dan dunia," tutup Ansori.

Seperti diberitakan sebelumnya, Janis Rosalita Suprianto ialah atlet selam Jawa Timur yang berhasil meraih tiga medali emas di PON XIX Jabar di nomor 100 meter surface monofin, 200 meter surface monofin dan 4x100 meter surface monofin September lalu.

Selama ini Janis dikenal sebagai atlet yang sering mendapat teguran dari sang pelatih karena sering telat dan bahkan membolos saat ada jadwal latihan.

Namun saat hendak menjalani kejuaraan dirinya memiliki target sendiri untuk mengatur waktu.(Dya Ayu/Surya)