World Hapkido Martial Arts Federations (WHMAF) Siap Lahirkan Pelatih Baru di Indonesia
latihan singkat yang dipimpin oleh Park Hyung Jun, Instructor Team and General Manager World Hapkido Martial Arts Federations (WHMAF)
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Vincentius Yoyok Suryadi mengatakan tujuan dari latihan singkat yang dipimpin oleh Park Hyung Jun, Instructor Team and General Manager World Hapkido Martial Arts Federations (WHMAF), itu untuk melahirkan calon leader atau pelatih baru.
Setelah mengikuti latihan singkat, para calon leader itu akan mengikuti latihan intensif selama satu tahun. Setelah merampungkan semua program latihan tadi, para calon leader tersebut akan menjadi pelatih yang bertugas menyebarkan hapkido di wilayah Jakarta dan sekitarnya.
"Jakarta jadi awal program ini dan kemudian dilanjutkan ke Yogyakarta pada 18-20 November mendatang. Setelah itu kami ke Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Bali pada awal 2017," kata Yoyok yang juga pendiri Pengurus Pusat Hapkido Indonesia (PPHI) itu.
Sejak pertama kali dibawa ke Indonesia pada 2013, peminat hapkido di Tanah Air cukup banyak sehingga dideklarasikan PPHI pada 2013, di Yogyakarta. Pada saat ini sudah ada 25 Pengurus Provinsi Hapkido Indonesia.
PPHI sudah satu kali menggelar kejuaraan nasional dan menjadwalkan kejuaraan nasional berikutnya pada 12-13 Agustus 2017, di Yogyakarta. PPHI juga akan mengirimkan atlet-atletnya ke kejuaraan dunia hapkido yang digelar oleh WHMAF, Australia, 6-9 Juli 2017.
Kata Yoyok, PPHI juga akan mendaftar sebagai anggota Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) pada awal tahun depan. Jika sudah menjadi anggota KONI, Yoyok berharap hapkido bisa menjadi cabang olahraga yang dipertandingkan di Pekan Olahraga Nasional (PON) dan SEA Games.
Kata Park, hapkido berpotensi untuk menyumbangkan medali untuk Indonesia di SEA Games. Menurutnya, dari pengalamannya melatih atlet hapkido di negara-negara Asia Tenggara, atlet hapkido Indonesia yang paling potensial.
"Saya lihat atlet Indonesia paling potensial. Mereka bisa berprestasi di tingkat internasional," katanya.
Hapkido merupakan olahraga beladiri untuk bertahan (self-defense) yang dikembangkan oleh Choi Yong-Sool pada awal abad ke-20 di Korea. Gerak hapkido berdasarkan prinsip lingkaran yang memanfaatkan kekuatan lawan untuk menyerang balik.
Adapun teknik-teknik di dalam hapkido meliputi pukulan, tendangan, kuncian, bantingan, jurus, serta penggunaan senjata. Tidak seperti olahraga beladiri lainnya, gerak hapkido sangat sederhana dan sangat praktis, sehingga dapat dengan mudah digunakan untuk bertahan dari serangan.
Kepraktiasn tersebut yang membuat hapkido menjadi kemampuan beladiri yang wajib dikuasai oleh semua pegawai Direktorat Jenderal Pajak (DJB).
Kata Yopie Wirawan Adibrata, Wakil Sekretaris Umum PPHI, yang juga pegawai DJP, keputusan membekali semua pegawai DJP dengan kemampuan menguasai hapkido adalah tewasnya pegawai DJP ketika melakukan tugas di Kepulauan Nias, Sumatera Utara, April 2016. Petugas itu tewas dibunuh oleh wajib pajak.
"Peristiwa itu membuat Pak Ken Dwijugiasteadi (Direktur Jenderal Pajak) berpikir, semua pegawai Direktorat Jenderal Pajak harus dibekali kemampuan untuk bertahan dari serangan. Makanya hapkido dijadikan olahraga beladiri yang wajib dikuasai semua pegawai Direktorat Jenderal Pajak," papar Yopie.