Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Menpora Berharap Indonesia Punya Laboratorium Doping

Dalam kesempatan itu Ketua LADI, Zaini Kadhafi Saragih menyampaikan sebanyak 14 atlet PON XIX dan Peparnas XV Jawa Barat positif mengkonsumsi doping.

Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Ravianto
zoom-in Menpora Berharap Indonesia Punya Laboratorium Doping
Super Ball/Super Ball/Feri Setiawan
Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi (kedua kanan) didampingi Menpora, Imam Nahrawi (kanan) saat memberikan keterangan kepada media di PSSI Corner, Hotel Aryaduta, Bandung, Minggu (8/1/2017). Sejumlah agenda penting akan dibahas dalam Kongres Tahunan Perserikatan Sepak Bola Indonesia (PSSI). Rapat tertutup Komite Eksekutif (Exco) PSSI, pada Jumat (6/1/2017) melam, menyepakati agar persoalan rekonsiliasi antarklub yang bermasalah menjadi pokok bahasan utama. Super Ball/Feri Setiawan 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Zulfikar

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pemuda dan Olah Raga (Menpora), Imam Nahrawi menerima audiensi Ketua Lembaga Anti Doping Indonesia (LADI) Zaini Kadhafi Saragih.

Zaini datang menemui Menporaa bersama Sekretaris Umum Arie Sutopo, Dewan Pembina James Tangkudung, Misbahul Munir, Syaifuddin Munis dan Wakil Sekretaris Suyadi Pawiro. 

Dalam kesempatan itu Ketua LADI, Zaini Kadhafi Saragih menyampaikan sebanyak 14 atlet PON XIX dan Peparnas XV Jawa Barat positif mengkonsumsi doping. 

"Dua dari Peparnas dan dua belas dari atlet PON, berdasarkan hasil temuan di lab dan wawancara atlet Peparnas bersangkutan sepertinya mereka minum jamu dan bukan disengaja untuk doping tetapi di dalam jamunya ada unsur yang termasuk di kategori doping," papar Zaini, Jumat (17/2/2017). 

LADI mengakui masih kurangnya sosialisasi tentang doping sedangkan banyak atlet yang keluar masuk baru, berganti, di daerah dan lain faktor sebagainya.

"Di LADI itu sebenarnya memang harus terus sosialisasi dan edukasi disamping daftar obat setiap tahun berubah, jadi setiap akhir tahun Badan Antidoping Dunia (WADA) mengeluarkan list baru dan kita harusnya terus sosialisasi," ujarnya.

Berita Rekomendasi

Menanggapi hal ini Menpora mengatakan, kepada mereka yang mengakui kesalahan sebaiknya pemberitaannya kita minimalisir karena banyak faktor seperti keluarga pasti secara psikologis tertekan, PB dan timnya juga. 

"Bagaimana nanti pengemasannya ke publik jangan sampai terkesan masih gencar, toh mereka sudah mengakui kesalahannya," tegas Menpora.

"Kedepan setiap atlet dan pelatih harus di warning dari awal untuk tidak mengkonsumsi obat apapun, jamu apapun terkecuali atas rekomendasi dokter di semua multi even dan single even," lanjutnya.

Menpora berharap momentum PON Jawa Barat dapat di jadikan pembelajaran terkait doping. "Pendidikan anti doping harus di mulai dari usia dini," tambah Menpora.

Menpora berharap di tahun yang akan datang Indonesia dapat memulai agar memiliki lab doping sendiri terlebih Indonesia akan menjadi tuan rumah Asian Games 2018 mendatang.(*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas