Menpora Berharap Indonesia Punya Laboratorium Doping
Dalam kesempatan itu Ketua LADI, Zaini Kadhafi Saragih menyampaikan sebanyak 14 atlet PON XIX dan Peparnas XV Jawa Barat positif mengkonsumsi doping.
Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Ravianto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pemuda dan Olah Raga (Menpora), Imam Nahrawi menerima audiensi Ketua Lembaga Anti Doping Indonesia (LADI) Zaini Kadhafi Saragih.
Zaini datang menemui Menporaa bersama Sekretaris Umum Arie Sutopo, Dewan Pembina James Tangkudung, Misbahul Munir, Syaifuddin Munis dan Wakil Sekretaris Suyadi Pawiro.
Dalam kesempatan itu Ketua LADI, Zaini Kadhafi Saragih menyampaikan sebanyak 14 atlet PON XIX dan Peparnas XV Jawa Barat positif mengkonsumsi doping.
"Dua dari Peparnas dan dua belas dari atlet PON, berdasarkan hasil temuan di lab dan wawancara atlet Peparnas bersangkutan sepertinya mereka minum jamu dan bukan disengaja untuk doping tetapi di dalam jamunya ada unsur yang termasuk di kategori doping," papar Zaini, Jumat (17/2/2017).
LADI mengakui masih kurangnya sosialisasi tentang doping sedangkan banyak atlet yang keluar masuk baru, berganti, di daerah dan lain faktor sebagainya.
"Di LADI itu sebenarnya memang harus terus sosialisasi dan edukasi disamping daftar obat setiap tahun berubah, jadi setiap akhir tahun Badan Antidoping Dunia (WADA) mengeluarkan list baru dan kita harusnya terus sosialisasi," ujarnya.
Menanggapi hal ini Menpora mengatakan, kepada mereka yang mengakui kesalahan sebaiknya pemberitaannya kita minimalisir karena banyak faktor seperti keluarga pasti secara psikologis tertekan, PB dan timnya juga.
"Bagaimana nanti pengemasannya ke publik jangan sampai terkesan masih gencar, toh mereka sudah mengakui kesalahannya," tegas Menpora.
"Kedepan setiap atlet dan pelatih harus di warning dari awal untuk tidak mengkonsumsi obat apapun, jamu apapun terkecuali atas rekomendasi dokter di semua multi even dan single even," lanjutnya.
Menpora berharap momentum PON Jawa Barat dapat di jadikan pembelajaran terkait doping. "Pendidikan anti doping harus di mulai dari usia dini," tambah Menpora.
Menpora berharap di tahun yang akan datang Indonesia dapat memulai agar memiliki lab doping sendiri terlebih Indonesia akan menjadi tuan rumah Asian Games 2018 mendatang.(*)