PBSI Kerjasama dengan Korea, Thailand dan Malaysia untuk Pertukaran Atlet
PBSI menandatangani nota kesepakatan mengenai program pertukaran atlet serta kerjasama di bidang pengembangan dan sport science bulutangkis.
Penulis: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, KUCHING - PBSI menandatangani nota kesepakatan mengenai program pertukaran atlet serta kerjasama di bidang pengembangan dan sport science bulutangkis.
Memorandum of Understanding hari Sabtu ini (8/4/2017) ditandatangani keempat perwakilan negara peserta yaitu Indonesia, Korea, Thailand dan Malaysia di Stadion Perpaduan, Kuching, Malaysia, disela turnamen Malaysia Open Super Series Premier 2017.
Keempat negara akan bekerjasama membentuk training camp serta kompetisi dengan durasi kurang lebih tujuh hingga 14 hari dengan peserta dari berbagai kelompok usia seperti U-15, U-17, U-19 sampai tim nasional pelapis.
“PBSI berharap kerjasama ini bisa menjadi tolak ukur pembinaan atlet usia muda di Indonesia. Kerjasama ini juga bisa mempererat hubungan antar negara-negara bulutangkis khususnya di Asia,” ujar Oei Wijanarko Ady Mulya, Wakil Sekretaris Jenderal PP PBSI yang hadir mewakili Indonesia.
“Indonesia akan menjadi tuan rumah pada tahun 2017, Malaysia tahuh 2018, Korea tahun 2019 dan terakhir Thailand pada tahun 2020. Jadwal lengkap dan detil program akan kami diskusikan lagi bersama tim Binpres (Pembinaan dan Prestasi) serta bidang Luar Negeri,” tambah Wijanarko seperti dilansir Badmintonindonesia.org.
Setiap negara akan bergantian menjadi tuan rumah sekali dalam setahun dan mengundang negara partner sejumlah 16 orang atlet serta empat orang ofisial. Negara tuan rumah akan akan menanggung biaya akomodasi, makan, transportasi internal dan fasilitas latihan. Sementara negara yang berkunjung menanggung biaya transportasi dari dan ke negara masing-masing.
Selain itu disepakati pula jika salah satu negara menjadi tuan rumah penyelenggaraan turnamen, maka negara-negara partner harus mengirim pemain top sesuai dengan level kejuaraan tersebut.
Negara penyelenggara turnamen akan menanggung biaya tiga kamar hotel, empat akreditasi (ID card) tambahan serta tambahan sesi latihan selama mengikuti turnamen tersebut.
Tak hanya itu, Indonesia, Korea, Thailand dan Malaysia juga sepakat untuk bekerjasama dalam pertukaran tim teknikal ofisial, pelatihan, pengembangan serta sport science di bulutangkis.