Jakarta Open 2017: Mengembalikan Eksistensi Klub Tenis Indonesia
Kejuaraan tenis beregu putra nasional bertajuk Jakarta Open 2017 akan berlangsung di lapangan tenis The Sultan Hotel and Residences
Penulis: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kejuaraan tenis beregu putra nasional bertajuk Jakarta Open 2017 akan berlangsung di Lapangan Tenis The Sultan Hotel and Residences, Jakarta, 19 – 21 Mei 2017.
Sejumlah klub dari berbagai daerah di Tanah Air telah memastikan turut menyemarakkan turnamen berhadiah total Rp 50 juta ini.
“Pendaftaran terpaksa ditutup lebih awal karena kuota 16 tim peserta telah terpenuhi. Mereka berasal dari DKI, Jawa Barat, Jawa Timur, Jambi, Kalimantan Timur, Nusa Tenggara Barat dan Papua,” ucap Direktur Turnamen, Ariawan Poerbo.
Format pertandingan kejuaraan yang baru pertama kali diadakan di ibu kota negara ini terdiri dari tiga partai ganda, yakni kelompok umur (KU) total 90 dengan usia petenis minimal 45 tahun, KU 80 dengan minimal usia peserta 35 tahun serta ganda prestasi tanpa batasan usia. Pertandingan menggunakan sistem pro-set game delapan dengan tie-break terjadi bila skor 7-7.
Peserta akan dibagi dalam empat pool dan bertanding dengan sistem round-robin atau setengah kompetisi.
Hanya peringkat pertama masing-masing pool yang berhak melaju ke babak semi final.
Ajang ini, menurut pria yang akrab disapa Totok itu bertujuan untuk membangkitkan kembali kehadiran klub-klub tenis yang pernah marak pada era 1980-an hingga meredup pada akhir 1990-an di Indonesia.
“Seharusnya klub menjadi basis pembinaan tenis nasional. Jadi, petenis yang akan menekuni karir profesional bisa memiliki dukungan finansial yang selama ini menjadi penghalang langkah mereka,” paparnya.
Tak pelak lagi, Jakarta Open 2017 ini pun menjadi ajang silaturahmi petenis Indonesia dari berbagai generasi.
Dari daftar peserta yang telah masuk panitia pelaksana, terdapat nama-nama petenis anggota tim Piala Davis Indonesia berbeda era yang memperkuat tim asal DKI Jaya.
Diantaranya Yustedjo Tarik, Deddy Tedjamukti dan Teddy Tanjung yang membela tim Widya Chandra, Dede Suhendar (Sportama), Suwandi, Sebastian Dacosta dan Edi Kusdaryanto (M53), Prima Simpati Aji (Jatinegara Baru), Hendri Susilo Pramono (Soften) serta Wisnu Adi Nugroho (Persada).
Sementara skuad tim dari luar ibu kota pun tak kalah mentereng dengan memasang sejumlah mantan petenis nasional.
Duet Bonit Wiryawan dan Sulistyo Wibowo memperkuat tim Papua, Nesa Artha dan Andery Setyawanto membela Pemprov Jawa Timur, Abdul Kahar Mim dan Faisal Aidil menghuni klub Persada Kalimantan Timur.
Hadir pula peraih medali Pekan Olahraga Nasional (PON) Jawa Barat 2016, yakni Iqbal Bilal (Persada Kalimantan Timur), Esmid M. Rasyid Ridho (Papua) serta bintang muda penyandang tiga gelar juara ganda ITF Men’s Future, Justin Barki (M53 Jakarta).