TRIBUNNEWS.COM - Penampilan pebulutangkis spesialis ganda putri muda tanah air, Apriani Rahayu di pentas Sudirman Cup 2017 memang cukup menarik perhatian.

Apriani yang diduetkan dengan pemain senior Greysia Polii mampu memberi persaingan terhadap lawannya Kamilla Rytter Juhl/Christinna Pedersen.

Meskipun akhirnya Apriani/Greysia harus mengakui kekalahannya setelah bertarung selama tiga game, dengan skor akhir 18-31, 21-13 dan 13-21 selama 70 menit.

Ini merupakan kali pertama pebulutangkis berusia 19 tahun ini masuk dalam skuad tim Merah Putih di ajang Piala Sudirman.

Ia pun mengungkapkan rasa senang dan bangga menjadi salah satu bagian dari tim.

"Senang dan bangga, siapa sih yang ngga mau masuk tim Sudirman. Ini juga ajang pembuktian saya, bahwa saya pantas berada di sini," ujar Apriani.

"Saat kemarin bermain juga tidak ada rasa takut atau tegang, malah lebih enjoy. Kami tidak berpikir tentang hasil akhir pertandingan, kami hanya keluar dan ingin melakukan yang terbaik. Di awal game memang kami masih agak kagok, sementara di game kedua kami sudah mulai in ke permainan. Sedangkan di game ketiga, powernya sudah turun, lawan juga pengalamannya lebih matang," tambahnya.

Meski menang 3-2 atas Denmark, Indonesia harus gagal melaju ke perempat final setelah harus menjadi juru kunci Grup 1D.

"Dengan hasil ini, saya juga pastinya sedih kami gagal ke babak selanjutnya, dan dua tahun lagi, semoga saya masih dipercaya juga untuk masuk tim dan semoga kami bisa memberikan pembuktian," ujar atlet asal Jaya Raya ini.

Apriani pun mengartikan kegagal sebagai sebuh motivasi untuk bisa bangkit dan terus belajar.

"Menurut saya sendiri kegagalan bukan berarti kita menyerah, tetapi kegagalan adalah motivasi untuk terus belajar, bukan untuk terus terpuruk," pungkasnya.

Usai Piala Sudirman, Apriani bersama Greysia akan turun di ajang Thailand Grand Prix Gold yang akan digelar pekan depan. Ia pun kini tengah berharap bahwa ia dan Greysia bisa setidaknya menembus babak semifinal.