Jadi Harapan Besar, Marcus/Kevin Tidak Ingin Terbebani Target
"Tidak terlalu dipikirin (target), malah bangga bisa menjadi tumpuan PBSI. Kami siap untuk melakukan yang terbaik"
Penulis: Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM - Sektor ganda putra masih menjadi harapan tim bulutangkis Indonesia untuk mendulang gelar. Hal ini tak lepas dari penampilan cemerlang pasangan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo dalam meraih gelar hat-trick di awal tahun 2017 yaitu gelar bergengsi di All England, India Open Super Series serta Malaysia Open Super Series Premier 2017.
Tiga gelar beruntun ini pula yang membawa Marcus/Kevin merajai daftar peringkat dunia. Tak heran jika mereka menjadi unggulan pertama di kejuaraan BCA Indonesia Open Super Series Premier 2017 sekaligus menjadi tumpuan Indonesia untuk berjaya di hadapan publik sendiri.
Namun target juara yang ditetapkan PBSI tampaknya tak mau dijadikan beban bagi pasangan ini, keduanya memilih fokus untuk menghadapi satu demi satu lawan sejak babak pertama.
"Tidak terlalu dipikirin (target), malah bangga bisa menjadi tumpuan PBSI. Kami siap untuk melakukan yang terbaik di Indonesia Open,” kata Marcus dalam konferensi pers yang berlangsung siang ini di Hotel Sultan.
"Soal persiapan, sudah bagus. Kejuaraan ini memang yang ditunggu-tunggu banget,” tambah Marcus.
"Lebih persiapan ke kesiapan mental, sama beberapa hari kemarin ada sedikit masalah, tetapi masih rahasia, belum bisa dibilang masalah apa,” tutur Kevin ketika awak media bertanya soal kesiapannya jelang BIOSSP 2017.
Di laga perdana, Marcus/Kevin akan berhadapan dengan Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen (Denmark). Jika lolos, keduanya kemungkinan akan bertemu dengan wakil Tiongkok, Liu Cheng/Zhang Nan. Marcus/Kevin juga berpeluang untuk jumpa musuh bebuyutan mereka, Li Junhui/Liu Yuchen (Tiongkok) di babak semifinal.
"Semua lawan itu berat, mau lawan siapa saja, semua peluangnya 50-50, kami pernah menang-kalah menghadapi lawan-lawan di kejuaraan ini. Siapa yang lebih siap, dia yang akan menang,” jelas Kevin.
Ketika disinggung soal pasangan Denmark, Mathias Boe/Carsten Mogensen, Kevin menjawab dengan lugas bahwa keduanya adalah pemain senior yang berpengalaman dan memang punya kualitas permainan yang bagus. Boe/Mogensen memang seolah menjadi tantangan tersendiri buat Marcus/Kevin.
Tak terkalahkan sepanjang 2017, Boe/Mogensen lah yang memutus rekor ini saat berhasil mengalahkan Marcus/Kevin di ajang Singapore Open Super Series 2017. Dalam pertarungan fase grup di Piala Sudirman melawan Denmark pun, lagi-lagi langkah Marcus/Kevin dihentikan peraih medali perak di Olimpiade London 2012 tersebut.
"Waktu di Piala Sudirman kemarin, kami kalah dari Boe/Mogensen bukan karena lengah, ya memang bukan rezeki kami. Di turnamen sebelumnya kami kalah dari Boe/Mogensen, dan di Piala Sudirman harus menang straight game. Lawannya kan bagus, waktu unggul gimana mau lengah, malah kami buru-buru mau menang. Waktu poin kami kekejar, kami panik, pressure nya tinggi,” beber Kevin.
"Waktu di Singapore Open, kondisi kami sudah menurun. Di Piala Sudirman, kami sudah mencoba menutupi kekurangan kami di Singapura. Saat itu kami dan lawan sama-sama fresh, jadi kekalahan itu bukan karena kesalahan yang sama,” tambahnya.