Satu Dekade Juara Tunggal Putri Berganti
Dalam masa 10 tahun terakhir, juara tunggal putri selalu berganti. Tidak pernah ada petenis yang bisa juara Prancis Terbuka di sektor tunggal putri
Penulis: Muhammad Barir
Editor: Husein Sanusi

TRIBUNNEWS.COM - Berbeda dengan di bagian putra di mana Rafael Nadal sangat dominan jadi juara Prancis Terbuka, selama satu dekade terakhir, persaingan petenis tunggal putri di turnamen Prancis Terbuka menunjukkan tingkat persaingan paling terbuka.
Dalam masa 10 tahun terakhir, juara tunggal putri selalu berganti. Tidak pernah ada petenis yang bisa juara Prancis Terbuka di sektor tunggal putri secara berturut-turut.
Petenis Belgia, Justine Henin menjadi petenis terakhir yang bisa juara Prancis Terbuka secara berturut-turut. Dia juara pada 2005, 2006, dan 2007.
Setelah itu, juara selalu berganti nama. Mulai dari 2008 Ana Ivanovic, kemudian Svetlana Kuznetsova pada tahun berikutnya, Francesca Schiavone, Li Na, Maria Sharapova, Serena Williams, Maria Sharapova, Serena Williams, Garbine Muguruza, dan terakhir Jeļena Ostapenko.
Sementara itu, Simona Halep yang ditaklukkan Ostapenko mengakui ketangguhan lawannya. "Dia pantas untuk menang, ia bermain sangat baik pada saat-saat yang sangat sulit.. Semua pujian atas apa yang telah Anda lakukan di turnamen ini. Ini hal yang menakjubkan. Bersenang senang lah, dan teruskan saja, karena kamu masih seperti anak kecil," katanya.
Halep kembali gagal meraih juara setelah sebelumnya pernah menembus babak final. "Ini sangat menyakitkan, mungkin karena saya sudah tahu apa yang terjadi. Tiga tahun yang lalu adalah pengalaman baru, sekarang saya sudah tahu. Sehingga rasanya sangat menyakitkan, saya butuh waktu untuk melewati ini," katanya.