Kejurnas Kelompok Umur XII 2017 Siap Telorkan Atlet Panjat Tebing Handal
Tidak hanya menjadi tuan rumah kejuaraan panjat tebing berskala nasional, Kota Sawahlunto juga sudah pantas menjadi tuan rumah kejuaraan panjat tebing
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, SAWAHLUNTO - Tidak hanya menjadi tuan rumah kejuaraan panjat tebing berskala nasional, Kota Sawahlunto juga sudah pantas menjadi tuan rumah kejuaraan panjat tebing berskala internasional.
Sebab, sarana pertandingan di daerah ini sudah memadai dan didukung oleh keunikan dan keindahan kota bekas pertambangan batu bara ini.
“Kami ingin event panjat tebing internasional bisa digelar di kota ini. Mengajak para atlet panjang tebing kelas dunia bertanding di sini dan melihat cantik dan indahnya Sawahlunto,” ungkap Ketua Umum Pengurus Pusat Federasi Panjat Tebing Indonesia (PP FPTI), Faisol Riza saat memberikan sambutan pembukaan Kejurnas Kelompok Umur XII di Wall Taman Silo Sawahlunto, Sumatera Barat, Jumat (25/8).
Riza menegaskan, saat ini FPTI sedang menghadapi tugas berat karena harus mempersiapkan atlet untuk memenuhi target dua emas panjat tebing saat Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games 2018.
Tugas itu harus dipikul sekuat tenaga agar bisa dipenuhi, sekaligus untuk menorehkan sejarah karena perhelatan tahun depan merupakan kali pertama panjang tebing dipertandingka di Asian Games.
Saat ini, optimisme untuk memenuhi target emas Asian Games 2018 juga terus menyala melihat perkembangan positif para atlet nasonal yang sedang menjalani Pelatnas di Yogyakarta.
Bahkan ada yang memiliki catatan waktu melewati rekor dunia meski tidak resmi karena dicatat dalam latihan. Hal ini juga diharapkan menambah motivasi para atlet muda yang bertanding d Kejurnas Kelompok Umur XII 2017 untuk bisa mencontoh kakak-kakak mereka di Pelatnas.
Meski tidak dipertandingkan di tiga SEA Games terakhir, menyusul dominasi Indonesia yang hampir menyapu bersih emas saat Indonesia menjadi tuan rumah SEA Games 2011, panjat tebing kini berpotensi besar untuk mengharumkan nama bangsa di pentas internasional.
Tidak hanya Asian Games tahun depan, PP FPTI juga berharap bisa meraih sukses saat panjat tebih untuk kali pertama di pertandingkan di Olimpiade 2020 di Jepang. Dengan menjadi cabor remi olimpiade, panjat tebing juga diharapkan bisa dilombakan kembali di SEA Games 2019 di Filipina.
“Panjat tebing sudah menjadi cabor resmi olimpiade 2020. Siapa tahu nanti atlet olimpiade ada yang dari Sawahlunto dan mudah-mudahan dapat emas. Untuk itu, para atlet di Kejurnas Kelompok ini jangan lembek, harus berlatih keras untuk membawa nama daerah, provinsi masing-masing dan negara,” tutur Riza.
Ada 160 atlet dari berbagai daerah di Tanah Air yang tercatat mengikuti Kejurnas Panjat Tebing Kelompok Umur XII yang sudah mulai dipertandingkan pada Kamis (24/8). Para atlet di rentang usia 10-19 tahun ini akan memperebutkan 26 medali emas dari 26 nomor yang dipertandingkan dari tiga katagori speed, lead dan boulder. Kejurnas ini merupakan program FPTI untuk mengetahui perkembangan atlet di masing-masing daerah sekaligus menjadi alat ukur FPTI menentukan peringkat nasional atlet yang akan menjadi acuan dalam seleksi di kejuaraan internasional.
Walikota Sawahlunto, Ali Yusuf menyambut baik perhelatan Kejurnas yang digelar di daerahnya. Sekaligus bangga dan siap jika FPTI dapat menghadirkan kejuaraan internasional ke kota ini. Sebab, hal ini menjadi ajang promosi bagi Sawahlunto yang tengah mempersiapkan diri menjadi kota tua untuk diakui Unesco.
“Batubara di kota ini yang sudah tidak bisa diperbaharui. Sehingga lewat panjat tebing ini mudah-mudahanan Sawahluntu terus maju dan berkibar di internasional. Kami siap menjadi tuan rumah ajang nasional dan internasional,” ujar Ali Yusuf .