Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

1.344 Atlet Ramaikan Perhelatan Gala Desa 2017 di Wonosobo

Ribuan atlet yang terdiri dari para pelajar SD, SLTP, dan SLTA mengikuti pembukaan Gala Desa yang berlangsung di kota Wonosobo, Jateng, Jumat (20/10/2

Editor: Toni Bramantoro
zoom-in 1.344 Atlet Ramaikan Perhelatan Gala Desa 2017 di  Wonosobo
ist
SD, SLTP, dan SLTA mengikuti pembukaan Gala Desa 2017 yang berlangsung di kota Wonosobo, Jateng, Jumat (20/10/2017). 

TRIBUNNEWS.COM, WONOSOBO - Ribuan atlet yang terdiri dari para pelajar SD, SLTP, dan SLTA mengikuti pembukaan Gala Desa 2017 yang berlangsung di kota Wonosobo, Jateng, Jumat (20/10/2017).

Pembukaan yang dilakukan oleh Asdep Pengelolaan Pembinaan Sentra dan Sekolah Khusus Olahraga, Teguh Raharjo pun berlangsung meriah.

Teguh Raharjo yang merupakan putra asli Wonosobo sangat bangga melihat begitu besarnya animo masyarakat terhadap kegiatan Gala Desa dikampung halamannya. Kemenpora memilih Wonosobo sebagai salah satu penyelenggara Gala Desa 2017, lantaran dinilai bupati dan seluruh masyarakatnya gemar berolahraga.

“Saya juga melihat banyak sekali bibit olahragawan yang ada di Wonosobo. Karenanya Kemenpora sepertinya harus mengirimkan pemandu bakat ke Wonosobo. Saya berharap ke depan ada atlet Indonesia yang sukses di kancah internasional berasal dari Wonosobo,” katanya.

Gala Desa yang merupakan salah satu program unggulan Kemenpora, dilaksanakan bukan hanya untuk mencari bibit olahragawan unggul dari desa. “Lebih dari itu, dengan adanya Gala Desa, kami mengajak masyarakat Indonesia mempunyai badan yang sehat seperti ajakan Kemenpora melalui program Ayo Olahraga,” tambahnya.

Untuk memberi motivasi kepada atlet-atlet muda di Wonosobo, Teguh Raharjo mengajak mantan petenis meja Olimpiade Indonesia, Ismu Haryanto. Bahkan Teguh mempersilahkan kepada petenis meja Wonosobo menjajal kemampuannya dengan bermain melawan Ismu yang kali ini diperkenalkan oleh Pak Teguh sebagai Si Mumun.

Sementara itu Bupati Wonosobo, Eko Purnomo SE MM, mengajak warganya untuk mensukseskan Gala Desa yang hadir di Wonosobo.

Berita Rekomendasi

“Ayo kita sukseskan Gala Desa 2017 di Wonosobo. Mudah-mudahan melalui ajang ini, kita bisa menemukan atlet berpotensi di desa-desa yang nantinya bisa membuat harum nama Wonosobo. Kami juga sangat berterima kasih sekali kepada Kemenpora yang telah mempercayakan Wonosobo sebagai salah satu penyelenggara Gala Desa 2017,” tutur Eko Purnomo SE MM.

Sedangkan Kadis Pemuda dan Olahraga Wonosobo, Drs Sigit Sukarsana Msi menyebutkan, Gala Desa di Wonosobo melibatkan 1.344 atlet yang berasal dari 15 kecamatan.

“Ada pun enam cabang olahraga yang dipertandingkan di Gala Desa ini yakni, sepakbola, sepak takraw, voli, bulutangkis, tenis meja, dan atletik, akan dipertandingkan di desa Mangunrejo, desa Kreo, desa Kali Putih, kelurahan kerte, desa Bumiroso, dan kelurahan Wonosobo,” ungkap Sigit.

Ditempat terpisah, Deputi III Bidang Pembudayaan Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Dr Raden Isnanta MPd yang menggawangi program ini mengatakan, program yang digulirkan di 34 Provinsi, 136 Kabupaten/Kota dan 816 Desa/Kelurahan ini menyentuh langsung kepada masyarakat.

Ia juga menuturkan jika ide munculnya program ini bermula dari filosofi Presiden Joko Widodo dengan menjadikan bersepeda sebagai olahraga yang sehat. Lantas Presiden pulalah yang mengarahkan agar pemerintah dalam hal ini Kemenpora berbuat sesuatu yang langsung mengena ke masyarakat.

“Program Gala Desa ini memang tidak mutlak untuk mengejar prestasi. Tapi ada dua tujuan yang ingin dicapai. Pertama pada kelompok pelajar untuk pembibitan, kedua kelompok umum untuk pemassalan,” tutur Raden Isnanta.

Dikatakan pula, cabor yang mengemban misi pembinaan adalah atletik, bulutangkis, dan tenis meja. Namun ada juga yang bisa masuk keduanya, untuk pembibitan dan umum. Khusus untuk sepakbola memang diperuntukkan bagi umum. Pasalnya, di Kemenpora sudah ada program sepakbola kelompok umur.

“Jadi pemilihan cabor itu juga punya pertimbangan tersendiri. Sepak Takraw misalnya, tidak semua ada penggemarnya di Tanah Air. Yang banyak di Sumatera di beberapa di Kalimantan dan Sulawesi. Nah, untuk cabang olahraga seperti ini kita perlu pemassalan mengingat sepak takraw ini dikenal sebagai olahraganya orang Melayu. Jadi seperti pengenalan budaya bangsa,” jelasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas