Ketum PGSI Jateng, Andreas Budi: Pilihannya Sudah Jelas, Trimedya Panjaitan
Trimedya Panjaitan dinilai sebagai figur yang paling cocok untuk memimpin kepengurusan Pengurus Pusat Persatuan Gulat Seluruh Indonesia
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Trimedya Panjaitan dinilai sebagai figur yang paling cocok untuk memimpin kepengurusan Pengurus Pusat Persatuan Gulat Seluruh Indonesia (PP PGSI) masa bakti 2018-2022 yang akan ditentukan pada Musyawarah Nasional Senin hingga Rabu (11-13/12/2017) mendatang di Hotel Ambhara, kawasan Blok M, Jakarta Selatan.
Munas PGSI 2017 ini akan diikuti perwakilan dari 22 Pengprov, dari 28 Pengprov PGSI di seluruh Indonesia. Enam pengprov diketahui sudah habis masa kepengurusannya, belum diperpanjang, sehingga kehilangan hak suara untuk memilih.
Dari 22 pengprov yang memiliki hak suara, sebagian besar memberikan dukungannya kepada Trimedya Panjaitan, dengan menyampaikan formulir dukungan pencalonannya.
"Pilihan kami sudah jelas, pak Trimedya Panjaitan," ujar Ketua Umum Pengprov PGSI Jateng, Andreas Budi Wirohardjo SE, MA, Rabu (6/12/2) pagi.
"Tentunya kami harus menetapkan pilihan kepada figur yang sejalan dengan visi dan misi kami," jelas Ketum Pengprov PGSI Jateng periode 2015-2018 itu.
Dukungan dan pernyataan senada sebelumnya disampaikan Ketum Pengprov PGSI DKI Jakarta Steven Setiabudi Musa, serta pimpinan puncak dari beberapa pengprov lainnya, termasuk H.M.Said Amin, SH dari Pengprov PGSI Kaltim dan Rajamin Sirait, SE, dari Pengprov PGSI Sumut.
"Kesediaan pak Trimedya Panjaitan memimpin PP PGSI 2018-2022 harus kita apresiasi. Pak Trimed itu orang sibuk, tetapi selama ini mampu menyediakan waktu untuk memimpin beberapa organisasi sekaligus, Track-record atau rekam jejaknya juga luar biasa. Kita tak perlu lagi memilih beliau, bahkan saya sangat setuju kalau beliau kita tetapkan saja sebagai Ketum PP PGSI 2018-2022 secara aklamasi," demikian disampaikan Rajamin Sirait.
Pria yang juga menjabat sebagai DPD Partai Berkarya Sumut ini berpendapat kepengurusan PP PGSI 2018-2022 harus diisi oleh figur-figur yang tak hanya mau dan mampu menyediakan waktu, akan tetapi juga memiliki akses atau jaringan yang l sas, baik dengan pemerintah atau dunia usaha.
"Pak Trimed memenuhi semua persyaratan itu," tegas Rajamin.
Andreas Budi Wirohardjo, Ketum Pengprov PGSI Jateng, menyatakan bahwa PP PGSI tak hanya harus memilih sosok yang punya kecintaan luar biasa pada gulat dan sekaligus siap mengorbankan waktunya untuk mengurusi organisasi gulat nasional.
"PP PGSI juga membutuhkan figur yang benar-benar mampu menjadi problem-solving bagi permasalahan mendasar dan utama yang dirasakan selama ini, yakni krisis kepemimpinan," tutur Andreas Budi Wirohardjo.
Ketum Pengprov PGSI Jateng ini menyebutkan, Trimedya Panjaitan bukan hanya terbukti sudah berpengalaman dalam memimpin banyak organisasi, akan tetapi juga mumpuni untuk melakukan penggalangan dana untuk kebutuhan PP PGSI.
"Kami percaya penuh pada beliau. Pak Trimedya mampu menjalin kemitraan yang baik dengan pemerintah dan dunia usaha. Kami tak meragukan itu," jelas Andreas Budi Wirohardjo.
Kepemimpinan Andreas Budi Wirohardjo di Pengprov PGSI Jateng sendiri banyak menuai pujian karena keberhasilannya dalam mengangkat pamor gulat Jateng ke tingkat nasional. Pengprov PGSI Jateng bahkan suskes menggelar Liga Gulat yang melibatkan berbagai kelompok usia.
Event yang digelar setiap tahun ini diyakini akan lebih mendorong dan memacu prestasi pegulat Jateng ke tingkat nasional dan bahkan regional, mengejar keberhasilan dari Pengprov Kaltim, Kalsel, atau Jatim.
Terkait dengan pilihannya kepada Trimedya Panjaitan untuk memimpin PP PGSI 2018-2022, Andreas Budi Wirohardjo secara terbuka juga menyatakan bahwa nama Trimedya Panjaitan sudah langsung disebut oleh Menpora Imam Nahrawi saat mereka bertemu awal November 2017 lalu.
"Waktu itu pak Imam bertanya, siapa yang akan memimpin PGSI? Saya cerita, dan pak Menpora bilang, pak Trimedya saja," papar Andreas Budi Wirohardjo.
"Pak Gubenur juga sudah berpesan, Jateng bersama pak Trimedya," tegas Andreas Budi Wirohardjo, mengutip hasil pertemuannya dengan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.
Sementara itu, Sekretaris Umum Pengprov PGSI Kaltim Sumarlani menyatakan, kepengurusan PP PGSI 2018-2022 harus belajar banyak dari kepengurusan sebelumnya, terutama dalam menumbuhkan harmonisasi dengan daerah atau provinsi.
"Terus terang saja kami kecewa dengan kepengurusan yang lalu. Kaltim ini sejak dulu menjadi salah satu barometer kekuatan gulat nasional, akan tetapi kami kurang diakomodir oleh pusat," tutur Sumarlani.