Dady Sopbaba, Komentator Cilik MotoGP Asal NTT Diundang Nick Harris ke Inggris
Menurut Diana, anaknya menerima undangan dari Nick Harris melalui pengelola program sebuah acara talkshow di stasiun swasta di Indonesia.
Editor: Suut Amdani
TRIBUNNEWS.COM - Rivaldy Elvans Krisna Sopbaba alias Dady Sopbaba, bocah asal Nusa Tenggara Timur (NTT), yang meniru gaya komentator MotoGP, akan diundang ke Inggris.
Dady diundang langsung oleh mantan komentator MotoGP untuk Dorna Sports, Nick Harris.
"Nick Harris mau ketemu Dady, jadi nanti berangkat ke Inggris tanggal 22 Agustus 2018 mendatang," ucap ibu kandung Dady, Diana Masiweni kepada Kompas.com, Selasa (26/6/2018).
"Nanti yang dampingi Dady adik saya yang bernama Yuni Masiweni," lanjutnya.
Menurut Diana, anaknya menerima undangan dari Nick Harris melalui pengelola program sebuah acara talkshow di stasiun swasta di Indonesia.
Diana mengaku, pihak televisi menghubungi dia dan suaminya, Andi Sopbaba, sejak 8 Mei 2018 lalu.
Menurut Diana, anaknya pernah diundang ke acara itu.
Nanti tiket dan akomodasi ke Inggris ditanggung oleh Dorna Sport dengan satu orang pendamping.
Saat ini, lanjut Diana, pihaknya sedang menyiapkan paspor Dady di Imigrasi Kupang.
"Kami juga tidak menyangka akan diundang ke Inggris. Kami hanya bisa bersyukur saja."
"Terima kasih untuk teman-teman wartawan yang juga sangat berperan untuk posisinya Dady sekarang," ucapnya.
Mengenal Dady Sopbaba
"Absolutely and unbelievable Valentino Rossi Win", begitu kalimat yang keluar dari mulut Rivaldy Elvans Krisna Sopbaba saat menaiki sepeda motor milik wartawan Kompas.com, Minggu (11/2/2018) petang.
Bocah kelahiran Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) 21 Mei 2009 itu, mencoba meniru gaya Nick Harris, sang komentator MotoGP untuk Dorna Sports.
Mengenakan celana pendek warna hitam dan kemeja cokelat muda bercampur hijau loreng tanpa alas kaki, Dady, begitu bocah itu disapa, langsung naik ke sepeda motor.
Dady pun langsung memegang setir motor Yamaha R15 sambil menggerakkan tubuhnya ke kiri dan kanan layaknya sedang berada di lintasan MotoGP, dan berkomentar meniru gaya Nick Harris.
Bicaranya pun cepat dan lancar dengan menggunakan Bahasa Inggris, sambil menyebut nama beberapa pebalap papan atas MotoGP seperti Valentino Rossi, Marc Marquez, Andrea Dovizioso, Jorge Lorenzo dan Maverick Vinales.
Durasi komentarnya cukup panjang, antara satu sampai dua menit.
Mengakhiri komentarnya itu, siswa SD Negeri Oeledo Pantai Baru, Rote Ndao, kemudian menyebut nama Valentino Rossi sambil mengangkat kedua tangannya ke atas.
"Valentino Rossi is back and 100 Grand Prix Wins," ucap Dady dan langsung turun dari sepeda motor.
"Kalau sudah besar nanti, saya ingin jadi komentator MotoGP," kata Dady ketika ditanya cita-citanya kelak.
Kedua orangtua Dady, Andi Sopbaba dan Diana Masiweni, mengatakan, sejak kecil, putra pertama mereka itu sudah menyukai MotoGP dan legenda MotoGP Valentino Rossi.
Dady sering diajak kakek dan pamannya untuk nonton tayangan MotoGP di televisi kakeknya di Kelurahan Oebobo, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang.
"Pada saat tengah malam, saat sedang ada siaran langsung MotoGP di televisi, kakek dan omnya langsung bangunkan Dady untuk nonton," kata Andi dan Diana.
Menurut Diana, sejak berusia empat tahun, Dady sudah bisa berkomentar soal MotoGP, namun tidak terdengar jelas.
Baru dua tahun terakhir ini kalimat menggunakan Bahasa Inggris mulai terdengar jelas.
"Sejak kecil memang Dady sudah senang dengan Rossi. Waktu masih bayi, setiap kali kalau dia menangis kita langsung sebut nama Rossi dia langsung diam. Karena kebiasaan itu, akhirnya dia pun tertarik dan senang dengan Rossi dan MotoGP," kata Diana.
Diana mengatakan, komentar Dady tentang MotoGP mulai didokumentasikan pertama kali ke dalam video di depan sebuah gereja di Kabupaten Rote Ndao.
Video itu kemudian diunggah ke media sosial dan YouTube pada Bulan Juli 2017 lalu, dan menjadi viral.
Bukan hanya itu saja, ada beberapa tayangan video lainnya seperti di sekolah dan di atas sepeda motor tersebar luas di dunia maya dan membuat Dady mulai terkenal di NTT.
Apa yang telah dilakukan Dady membuat kedua orangtuanya berencana memberikan pelatihan khusus bahasa Inggris.
"Dengan terkenalnya anak kami di media sosial, tentu kami berbangga. Kami juga tidak menyangka kalau ini bisa jadi viral karena bagi kami dia hanya bermain (komentar) biasa saja," ucapnya.
Diana yang juga adalah pendeta itu berharap, perkembangan Dady ke depan bisa menjadi lebih baik dan berguna bagi keluarga dan sesama.
"Kita juga tidak memaksakan dia mau jadi seperti apa, dan kita membiarkan dia memilih, karena dari kecil kita membiarkan dia untuk memilih jadi apa. Kita lihat kalau memang potensinya di sini ya kita tinggal mengarahkan dia untuk berjalan sesuai dengan jalur yang benar," tutupnya.
(Kompas.com/Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul ""Komentator" Cilik MotoGP Asal NTT Diundang Nick Harris ke Inggris" dan "Mengenal Lebih Dekat Dady, "Komentator" MotoGP Cilik Asal NTT"