Usai Kontroversi Colin Kaepernick, Omset Nike Justru Terus Melejit
Tak merugi karena aksi boikot, Nike justru meraih peningkatan omset karena pemilihan Caepernick yang cukup kontroversial tersebut.
Editor: Bobby Wiratama
TRIBUNNEWS.COM - Beberapa waktu belakangan ini, perusahaan apparel Nike, dihantam aksi gelombang protes cukup masif di Amerika Serikat, 3 September 2018.
Sejumlah warga Amerika Serikat, mengunggah tagar boikot Nike di media sosial.
Tak sedikit pula yang mengunggah foto dan video aksi yang lebih ekstrem, merusak atau bahkan membakar sepatu Nike mereka.
Gelombang protes warga AS memboikot Nike ini ternyata dipicu oleh keputusan Nike menjadikan atlet kontoversial sebagai bintang iklan terbaru mereka.
Seruan memboikot Nike terjadi beberapa jam setelah Nike merilis iklan yang menggandeng pemain NFL atau American Football, Colin Kaepernick.
Colin Kaepernick menjadi kontroversi ketika menolak berdiri ketika lagu kebangsaan Amerika Serikat sedang berkumandang
Dilansir dari TribunWow.com dari The Guardian (5/9/2018), Kaepernick melakukan aksi protes dengan berlutut saat lagu kebangsaan Amerika Serikat ‘The Star-Spangled Banner’ dikumandangkan pada National Footbal League (NFL) pada 1 Januari 2017 lalu.
Kaepernick menolak berdiri untuk memprotes isu rasial, terutama terhadap orang kulit hitam di Amerika Serikat.
Dalam iklan Nike terbaru terdapat wajah Kaepernick dengan tulisan “Believe in something. Even if it means sacrificing everything”.
Lantas, apa yang terjadi setelah banyaknya protes yang melanda Nike karena pemilihan Colin Kaepernick.
Tak merugi karena aksi boikot, Nike justru meraih peningkatan omset karena aksinya yang cukup kontroversial tersebut.