TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Hari peringatan olah raga nasional yang jatuh pada 9 September 2018 ini berbeda dari peringatan sebelumnya.

Tahun ini, olah raga nasional seakan harum semerbak seiring dengan berhasilnya Indonesia sebagai tuan rumah Asian Games ke-18.

Pesta olah raga Asia tersebut sukses dengan prestasi gemilang. Atlet Indonesia berhasil menjadi juara umum dengan peroleh 32 medali emas.

Kesuksesan pelaksanaan Asian Games tidak lepas dari Novita Dewi. Novita yang biasa disapa dengan ND ini merupakan staf khusus Presiden INASGOC, Erick Thohir.

Koordinasi INASGOC dengan Pemprov DKI Jakarta sebagai pelaksana sejumlah cabang olah raga dan venue dapat berjalan dengan baik.

ND yang juga bendahara umum KONI Jakarta ini mengatakan, waktu persiapan menjadi tantangan khusus mengingat Indonesia ditunjuk sebagai tuan rumah setelah Vietnam mengundurkan diri pada 2016.

INASGOC, kata ND, harus bersiap selama dua tahun tiga bulan. Siap tidak siap, semua persiapan harus selesai mulai dari venue, persiapan atlet, hingga masalah teknis lainnya seperti mengantisipasi macet di Jakarta.

ND ditugaskan sebagai "jembatan" komunikasi antara INASGOC dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Koordinasi dalam semua lini antara INASGOC dengan Pemprov DKI Jakarta layaknya lari marathon ia lakoni.

Semua berlangsung cepat dan tepat. Tidak boleh ada yang meleset, karena berpacu dengan waktu.

"Saya seperti gangsing deh ibaratnya. Muter ke sana ke mari. Rapat-rapat balai kota, wisma serbaguna, kegiatan KONI DKI, kunjungan ke semua GOR yang menjadi venue Asian Games, dan sebagainya," kata ND,Minggu (9/9/2018).

ND mengaku, sebagai staf khusus Presiden INASGOC, tanggung jawab yang diemban dipundaknya saat Asian Games 2018 cukup berat selama karirnya. 

Asian Games membawa nama bangsa Indonesia di kancah dunia. Kesuksesan Asian Games membawa harum nama Indonesia.

ND tertantang menjadikan momen Asian Games berhasil sehingga Indonesia dikenal positif di dunia.