TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Susy Susanti angkat bicara soal konsistensi dua pebulu tangkis tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie.

Dalam beberapa ajang terakhir, Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie sama-sama berhasil mengharumkan nama Indonesia.

Jonatan sukses merebut medali emas tunggal putra Asian Games 2018, sedangkan Anthony menjuarai turnamen elite dunia sekelas China Open 2018.

Meski demikian, ada perbedaan konsistensi yang cukup besar antara Anthony dan Jonatan setelah keduanya tampil pada Asian Games 2018, Japan Open, China Open, dan Korea Open.

"Anthony memang jauh lebih konsisten (dari Jonatan). Dengan pengalaman dia di Asian Games, meski sempat kram, itu jadi pengalaman yang berharga buat dia," ujar Susy kepada para awak media di Ayana Ballroom, Mid Plaza, Senin (1/10/2018).

"Kalau menurut kami, Anthony itu sudah melewati second win, di mana kekuatan manusia sudah mentok, tetapi bisa dia lewati. Dari situ, Anthony mendapatkan keyakinan, kematangan, kepercayaan diri," tutur Susy Susanti lagi.

Susy Susanti menjelaskan, konsistensi yang ditunjukkan Anthony sejalan dengan pencapaiannya dalam setiap turnamen.

Dari empat ajang terakhir yang dijalani, Anthony setidaknya bisa mencapai babak 8 besar.

Sementara itu, Jonatan tersingkir pada babak awal Japan Open 2018 setelah meraih medali emas Asian Games.

"Setelah juara, Anthony tidak langsung kalah di babak pertama. Minimal masuk 8 besar. Konsisten. Nah, kalau Jonatan belum seperti itu," ucap Susy.

"Jonatan butuh kerja lebih keras lagi, termasuk dalam segi pola permainan. Terkadang kalau ketemu lawan yang kuat, dia masih sulit menemukan solusinya," kata dia.

Berdasarkan peringkat BWF, Anthony memang terbilang lebih baik.

Saat ini, Anthony menempati posisi ke-9, sedangkan Jonatan berada di urutan ke-15.