Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Atlet Paralayang Asal Korea Masih Tertimbun Reruntuhan Hotel Roa-roa

Dari tujuh atlet paralayang yang menjadi korban gempa dan tsunami di Palu, satu diantaranya adalah atlet paralayang asal Korea yakni Dong Jin.

Editor: Toni Bramantoro
zoom-in Atlet Paralayang Asal Korea Masih Tertimbun Reruntuhan Hotel Roa-roa
Kompas.com
Hotel Roa Roa yang runtuh akibat gempa Palu 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dari tujuh atlet paralayang yang menjadi korban gempa dan tsunami di Palu, satu diantaranya adalah atlet paralayang asal Korea yakni Dong Jin.

Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) PB FASI, Hening Paradigma mengabarkan bahwa hingga saat ini proses pencarian korban masih terus dilakukan.

“Ya ada tiga atlet paralayang dari luar negeri. Satu dari Belgia, satu dari Singapura  mereka sudah di Jakarta dalam keadaan selamat. Kalau satu lagi yang dari Korea, ia masih tertimbun reruntuhan,” kata Hening Paradigma saat dihubungi Tribunnews melalui sambungan telepon.

“Kita terus berusaha agar harapan terbaik adalah kita bisa menemukan anggota kita dalam keadaan hidup ya. Namun minimal kita bisa menemukan kejelasannya,” sambungnya.

Baca : Sanksi Denda hingga Partai Usiran di Kalimantan, Persib Bandung Dikabarkan Bakal Ajukan Banding

Baca : Viral Video Mesum Mahasiswa UIN Bandung: Reaksi Kampus Hingga Pelaku Diburu

Dua atlet paralayang luar negeri yang selamet yakni Francois asal Belgia dan Choong asal Singapura. Keduanya kini dikabarkan sudah berada di Jakarta.

Sejauh ini, untuk korban atlet atau ofisial paralayang yang sudah ditemukan dalam kondisi meninggal mencapai empat orang.

Berita Rekomendasi

Mereka adalah atlet paralayang asal Sulawesi Utara yakni Glenn Mononut, dan Petra Mandagi, Ardi Kurniawan asal Malang Jawa Timur dan satu ofisal wanita bermana Rachmat Sauma.

Seperti dikatahui, atlet paralayang di Palu tengah mengikuti Festival Pesona Palu Nomoni (FPPN) 2018 sedianya digelar pada 28 hingga 30 September.

Namun, gempa dan tsunami terjadi di Palu menyapu tempat acara festival tahunan itu.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas