Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Samantha Edithso, Pecatur Masih 10 Tahun yang Jadi Juara Dunia

Di usianya yang baru 10 tahun Samantha Edithso mampu menjadi juara dunia catur

Penulis: Abdul Majid
Editor: Deodatus Pradipto
zoom-in Samantha Edithso, Pecatur Masih 10 Tahun yang Jadi Juara Dunia
Istimewa
Samantha Edithso (kiri), pecatur cilik Indonesia, saat mengikuti Kejuaraan Dunia Catur Klasik FIDE World Cadet Chess Championship di Santiago de Compostel, Spanyol, Jumat (16/11/2018) lalu. Di usianya yang masih 10 tahun Samantha mampu meraih gelar juara dunia pada kejuaraan tersebut. 

Laporan wartawan Tribunnews.com Abdul Majid

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Samantha Edithso sedang jadi buah bibir.

Ini tidak lepas dari keberhasilannya menjadi Juara Dunia Catur Klasik FIDE World Cadet Chess Championship di Santiago de Compostel, Spanyol, Jumat (16/11/2018) lalu.

Bukan baru kali ini Samantha Edithso menorehkan prestasi di kancah internasional.

Juli 2018 lalu bocah perempuan berusia 10 tahun ini menjadi juara pada Kejuaraan Dunia Putri U-10 Catur Cepat di Minsk, Belarusia.

Samantha Edithso tidak butuh waktu lama untuk menyandang status juara dunia.

"Samantha pertama kali diperkenalkan ke dunia catur saat usia enam tahun, saat diminta mengikuti kegiatan ektrakurikuler di sekolahnya," tutur Larry Edith, ayah Samantha, kepada Tribunnews, Senin (19/11/2018).

Berita Rekomendasi

Larry Edith melihat bakat putrinya bermain catur.

Larry kemudian inisiatif mengikutkan Tata, sapaan Samantha, ke sebuah sekolah catur di Bandung, Jawa Barat.

Hanya dalam waktu tiga tahun kemampuan Samantha bermain catur berkembang pesat.
Samantha mampu melampaui anak-anak seumurannya beberapa tingkat.

"Tidak ada yang spesial dalam mengurus Samantha. Kita harus tahu dulu kemampuan anak karena itu sangat mempengaruhi. Ketika kami tahu kemampuan Samantha, saya, sebagai orangtua, mulai memfasilitasi sehingga bisa optimal," kata Larry.

Samantha Edithso sangat gembira atas kesuksesannya di Spanyol. Larry menuturkan hal tersebut.

Menurut Larry prestasi ini terasa sangat berharga bagi Samantha karena bisa mengharumkan nama Indonesia.

"Saya ingin Samantha bisa menjadi motivasi anak-anak Indonesia agar bisa berprestasi di usia muda," ujar Larry.

Sebagai seorang anak, Samantha Edithso tetap menjalankan tugasnya, yaitu belajar.
Samantha tidak menimba ilmu di tempat anak-anak umumnya.

Larry Edith dan istrinya, So Siau Sian, punya cara tersendiri agar Samantha bisa menjalankan pendidikan dan catur secara bersama-sama.

"Samantha ikut homeschooling jadi bisa kita atur antara catur dan sekolah. Tapi, kalau waktunya belajar ya harus belajar," kata Larry.

Dalam waktu dekat ini Samantha Edithso akan kembali mengikuti kejuaraan.

Pada 2 Desember 2018 mendatang Samantha akan mengikuti Penang Open lalu Johor Open, dua-duanya di Malaysia.

"Seharusnya catur Indonesia mulai bangkit, kan sudah lama tertidur, sudah tertinggal jauh dari negara-negara lain karena masih pakai cara lama, tidak ada pembaharuan dan munculnya Samantha saya harap juga menjadi momentum untuk ke arah yang lebih baik lagi," ujar Larry.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas