Tim Catur Indonesia Kembali Bangkit di Babak ketujuh ACC Fide Zone 3.3
Hasil dari tanding babak tujuh menunjukkan hasil yang cukup menggembirakan. Tim Indonesia memperoleh 4 kemenangan, 1 remis dan 1 kalah.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM, MONGOLIA - Tim Indonesia kembali bangkit setelah sempat terpuruk di babak keenam Asia Chess Championship Fide Zone 3.3.
Baca: Ronde Keenam ACC Fide Zone 3.3: Pukulan Berat untuk Tim Catur Indonesia
Hasil dari tanding babak tujuh menunjukkan hasil yang cukup menggembirakan. Tim Indonesia memperoleh 4 kemenangan, 1 remis dan 1 kalah.
Baca: Pertandingan Hari Ketiga ACC Fide Zone 3.3: Tim Catur Indonesia Raih 2 Menang, 2 Remis, dan 2 Kalah
Baca: Ronde Keempat di ACC Fide Zone 3.3, Empat Pecatur Indonesia Raih Kemenangan
“Tim Putri Indonesia ketiganya mendapatkan kemenangan,” ujar Chief de Mission Indonesia, Artsanti Alif.
“Sedangkan tim Putra Indonesia sedikit berbeda, GM Susanto Megaranto berhasil memperoleh kemenangan dari GM Khatanbaatar Bazar (2337, Mongolia). Surya Wahyudi berhasil menahan remis FM Baasansuren Erdene (2199, Mongolia), sayangnya IM Priasmoro Novendra harus kalah dari FM Amartuvshin Ganzorig (2373, Mongolia),” katanya.
Artsanti yang juga menjabat sebagai Head of Social Investment JAPFA mengatakan kebangkitan tim pada babak ketujuh menunjukkan kualitas pecatur Indonesia yang tidak mudah menyerah.
Petarungan Indonesia di ACC Fide Zone 3.3 tinggal dua babak hingga 15 Juni 2019 mendatang.
“Tim Indonesia harus pantang menyerah dan bisa terus bangkit dari kekalahan sebelumnya. Hasil pada babak ketujuh ini menunjukkan kualitas pecatur Indonesia yang pantang menyerah,” ujar Artsanti. “JAPFA melihat dukungan yang diberikan kepada pecatur Indonesia tidak sia-sia dan terbayar dengan sikap pantang menyerah atlet kita di mongol,” imbuhnya.
Masih ada peluang
Di pihak lain, Kristianus Liem, Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi PERCASI mengatakan bahwa peluang untuk mendapatkan tiket kemenangan masih terbuka.
Meski peluang tetap ada, kata dia, hal itu perlu diraih dengan perjuangan yang cukup berat dan harus fokus.
“Masih ada sedikit peluang, Susanto apabila terus menang bisa mendapatkan peluang mendapatkan tiket,” ujar Kris. “Lebih agak susah tim putri. Karena hanya ada satu tiket tersedia untuk menuju Chess World Cup,” ujar Kris.
Kris menjelaskan meski peluang kecil, tetapi kesempatan masih tersebut masih bisa diraih. Peluang tersebut masih berpotensi dapat diraih WGM Aulia Medina.
Hingga ronde ketujuh, IM Medina berada di rangking 3 dengan 5 point. Point capaian Medina hanya berselisih satu poin dengan penguasa klasemen sementara FM Munkhzul Turmunkh dengan 6 poin.
Capaian tersebut menjadi tantangan tersendiri karena lawan pada babak kedelapan semakin kuat.
“Kembali pada babak kedelapan terjadi perang saudara, WGM Aulia Medina Warda akan berhadapan dengan WIM Chelsie Monica. Sedangkan IM Irene akan melawan WGM Frayna Janelle yang pernah dikalah oleh WGM Medina waktu Duel Match di Indonesia ,” ujar Kris.
“Sedangkan di kelompok putra juga terjadi perang saudara antara IM Priasmoro Novendra dan Surya Wahyudi. GM Susanto Megaranto akan melawan pecatur tuan rumah FM Nasanjargal Urtnasan,” imbuhnya.
Dua pertarungan antar rekan senegara tersebut akan menjadi uji tanding kekuatan tim Indonesia di babak kedelapan.
Meskipun ada dua pertarungan antarrekan senegara, Kris menjanjikan pemain Indonesia akan bermain dengan mengeluarkan seluruh kemampuannya.
“Babak kedelapan tim Indonesia akan all out dan memanfaatkan peluang dua pertandingan terakhir,” ujar Kris.
“Kuncinya tim Indonesia harus tetap fokus dan tidak meremehkan lawan. Harus membuat langkah yang strategis sejak pembukaan,” katanya.