Jonathan “The General” Haggerty Bersiap Jalani Pertarungan Terbesar Dalam Karirnya
Juara dunia Muay Thai Jonathan “The General” Haggerty tengah bersiap untuk menjalani pertarungan terbesar dalam karirnya yang masih muda
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juara dunia Muay Thai, Jonathan Haggerty tengah bersiap untuk menjalani pertarungan terbesar dalam karirnya yang masih muda saat menantang Sam-A Gaiyanghadao asal Thailand yang legendaris, dalam pertarungan ONE Flyweight Muay Thai World Championship di laga utama ONE: FOR HONOR pada Jumat, 3 Mei di Istora Senayan, Jakarta, Indonesia.
Di usia yang baru 22 tahun, Haggerty telah mendapatkan kesempatan untuk menantang salah satu petarung Muay Thai terbaik di dunia dan membawa Gelar Juara Dunia kembali ke London.
Namun saat Haggerty mencoba mengejar kemenangan di Jakarta, di kampung halamannya, ia lebih dari seorang kompetitor dan penantang.
“Kami memiliki beberapa anak-anak yang datang ke gym, dan jika gym itu tidak berada di sana, maka mereka akan melakukan hal yang lain,” ujar Haggerty yang membicarakan gym di kotanya, The Knowlesy Academy di London.
Tempat ini bukan sekadar tempat untuk mengasah kemampuan Anda dan berlatih untuk menjadi petarung, Haggerty juga memastikan bahwa gym miliknya adalah lokasi yang aman dan tepat untuk menjauhkan anak-anak dari masalah.
“Kami memiliki sekelompok anak-anak yang datang, mereka tidak berlatih, hanya datang dan duduk dan melakukan apa yang mereka ingin lakukan,” ujar Haggerty.
Selain berlatih di sana, Haggerty juga berperan sebagai pelatih bagi para remaja yang mengikuti kelas Muay Thai di hari kerja.
“Saya memiliki kelas remaja yang saya [ajari] pada hari Senin, Rabu dan Jumat, sekitar duapuluh orang, mereka datang [ke gym] dan kami memiliki beberapa juara, juara dunia, dan juara Inggris,” tutur Haggerty.
Selain menjaga anak-anak tetap beraktivitas, berlatih dan berkompetisi, hal ini membuka kesempatan bagi mereka untuk mendedikasikan dirinya pada olahraga ini.
“Menjaga mereka di gym adalah hal yang utama, memberikan mereka pertarungan membuat mereka ingin datang ke gym dan mendedikasikan diri mereka,” tambahnya.
Salah satu contoh, Haggerty menceritakan, bahwa ada seorang anak muda yang mengubah hidupnya setelah menemukan The Art of Eight Limbs.
“Ada satu anak ini yang sering mendapat masalah, seorang anak yang sangat nakal yang kerap diusir dari semua toko di jalanan, kemudian dia datang ke gym dan mulai berlatih, dan semakin mengenal kita, dan kita membuatnya tanpa larangan, tapi kami memastikan dia baik-baik saja sekarang, kita akan menjaga dia, itu hal yang baik untuk anak-anak,” terang Haggerty.
Sebagaimana julukannya, Haggerty telah menjadi seorang "Jenderal" bagi murid-muridnya, yang melihatnya sebagai panutan.
“Hal ini membuat saya merasa senang bahwa saya mengarahkan mereka di jalan yang benar,” ucapnya.
Di laga ONE: FOR HONOR, Haggerty mendapat kesempatan untuk membawa kehormatan dan prestise kembali ke rumahnya di The Knowlesy Academy dengan kemenangan besar saat melawan Sang Legenda Sam-A – sebuah tugas yang berat namun Haggerty telah melakukan apapun untuk menyelesaikannya.