Eksklusif Dengan Pelari Tercepat se-Asia Tenggara: Keluarga Pesan Jangan Pernah Tinggalkan Salat
Zohri kembali mengharumkan Indonesia, bahkan kali ini sukses menyabet gelar manusia tercepat di Asia Tenggara, apa rahasianya?
Penulis: Abdul Majid
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Berikut petikan wawancara langsung Tribunnews dengan Zohri yang ditemui langsung seusai menjalani latihan di Stadion Madya, Senayan, Jakarta, Sabtu (4/5/2019).
Zohri kembali mengharumkan Indonesia, bahkan kali ini sukses menyabet gelar manusia tercepat di Asia Tenggara. Bagaimana rasanya?
Alhamdulillah pertama saya bersyukur sudah bisa berangkat, bisa dipercaya sama pelatih (Eni Nuraini). Terima kasih kepada Bapak Bob Hasan (Ketua PB PASI), Bapak Tigor (Sekjen PB PASI) dan semua jajaran PB PASI yang sudah percaya sama saya, sudah membiayai saya di sana, dan Alhamdulillah saya ya cukup memberikan yang terbaik untuk indonesia. Semoga kedepannya bisa lebih baik lagi.
Ya Alhamdulillah, pretasi ini (predikat pelari tercepat se-Asia Tenggara) saya nilai sebagai motivasi anak-anak muda, atlet-atlet lain juga. Saya juga masih punya target selanjutnya, semoga bisa lolos limit sehingga bisa tanding di Olimpiade.
Setelah ini, ada kejuaraan dunia estafet di Yokohama, Jepang, tanggal 11 Mei mendatang. Bagaimana persiapannya?
Ya, sekarang sudah lebih baik. Sudah ketemu lah irama atau ritmenya, sudah lebih bagus dari yang kemarin. Bu Eni juga terus kasih masukan buat kita. Kita juga kalau ada kekurangan harus tanya. Tapi, sejauh ini kita sudah kompak.
Sebenarnya apa yang membuat Zohri bisa terus mencatat prestasi di usia yang masih muda ini?
Ya itu kan kita harus kerja keras, harus latihan benar. Keluarga juga, mereka kan doain saya juga. Jadi itu bisa lebih semangat lagi buat saya
Setelah dari Doha, Zohri sempat pulang ke Lombok ya? Di sana apa saja yang dilakukan?
Ya, saya sempat pulang izin lah sama Ibu, sebelum puasa saya harus jiarah dulu ke kuburan ibu dan bapak.
Kakak-Kakak Zohri dan saudara lainnya, bilang apa tahun Zohri sekarang sudah menjadi atlet andalan Indonesia?
Mereka sangat bangga sekali, ya kalau sudah bangga gitu saya juga tambah semangat lagi karena kan sudah di dukung di doain, itu pasti saya semangat lagi. Mereka kasih saya pesan itu simpel saja. Jangan pernah tinggalkan salat lima waktu. Jaga diri baik-baik di kota orang, jangan macam-macam lah.
Hal lain, Soal latihan di Bulan Ramadhan bagaimana, mengingat masih ada beberapa kejuaraan?
Sebelumnya bulan puasa kemarin sudah jalani latihan di sini buat persiapan Asian Games. Ya, kalau latihan saya masih bisa puasa, tapi kalau tanding ya mungkut tidak, saya tunda dulu. Kalau bulan puasa ini ada di Jepang, terus setelah itu ke china. Tapi puasa yang saya tinggalkan akan saya ganti.