Menjadikan Indonesia Pusat e-Sport di Kawasan Asia Tenggara
Mobile game merupakan salah satu pasar yang dapat dimanfaatkan oleh developer game lokal untuk ikut bersaing meramaikan industri game dunia.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Meski mempunyai ahli pemograman yang baik, sektor game belum mampu dilirik oleh progamer- progamer handal di Indonesia. Kualitas game buatan developer Indonesia masih kalah bagus dengan game buatan pengembang dari negara Vietnam.
Faktor lain yang membuat sulitnya developer game lokal bersaing di rumah sendiri adalah emoh-nya gamer di Indonesia untuk membeli item- item yang terdapat di game.
Padahal ini adalah salah satu langkah developer- developer lokal melakukan monetisasi selain lewat iklan.
Meski begitu, peluang pengembang game lokal untuk menguasai pasar nasional dan merambah pasar global masih terbuka lebar. Makin menjamurnya ponsel pintar dengan harga yang cukup terjangkau dan tingkat penetrasi internet di ASEAN yang baru mencapai 48 persen, industri online game di kawasan Asia Tenggara masih dapat terus tumbuh.
Peluang inilah yang harus dimanfaatkan oleh para pengembang game di Indonesia.
Cara UniPin Menaikan Pamor Esports di Indonesia
Melihat potensi yang belum terkelola baik ini, UniPin menggelar kompetisi esports tingkat Asia Tenggara yang bertajuk SEACA (South East Asia Cyber Arena).
Kompetisi ini diharapkan mampu meningkatkan awareness bahwa online game di Indonesia mempunyai potensi yang sangat besar.
UniPin berharap, digelarnya SEACA mampu meningkatkan awareness terhadap industri gim online Indonesia.
Dengan total hadiah sebesar Rp 2,4 miliar untuk para pemenang, UniPin berharap, gelaran turnamen ini mampu mengeluarkan potensi terbaik para gamer online Indonesia dan membawa harum nama bangsa dan negara di ajang Internasional.
Meski game yang dipertarungkan merupakan game buatan developer luar macam Tencent dan Namco. Diselenggarakannya turnamen ini diharapkan mampu membuka mata pemerintah untuk ikut membangun ekosistem dan memajukan pengembang- pengembang online game lokal.
Tahun ini adalah tahun kedua SEACA digelar di Indonesia, dan akan dihelat di Kartika Expo - Balai Kartini, Jakarta pada 8-10 November 2019. SEACA 2019 akan mempertandingkan empat cabang game, yaitu Dota 2, Free Fire, PUBG Mobile, dan Tekken 7 sebagai cabang eksibisi.
Sama seperti tahun lalu, kompetisi SEACA ini akan dihadiri oleh tim- tim esports profesional dari beberapa negara di kawasan Asia Tenggara seperti, Thailand, Malaysia, Singapura, Vietnam dan Filipina. Khusus untuk cabang DOTA 2 dan PUBG Mobile terdapat kualifikasi.
Di mana 2 tim terbaik yang lolos dari kualifikasi akan bertanding di SEACA 2019 Indonesia. Selain untuk kontestan di Indonesia, kualifikasi SEACA juga dihelat di Filipina yang diselenggarakan pada pada Agustus 2019 dan Malaysia pada September 2019.