Alasan Jorge Lorenzo Pamit dari MotoGP, Cedera hingga Perasaan Tak Aman saat Race
Jorge Lorenzo harus pamit dari MotoGP lebih cepat, ini deretan penyebabnya dia pensiun awal
Penulis: Siti Nurjannah Wulandari
Editor: Wulan Kurnia Putri
TRIBUNNEWS.COM - Jorge Lorenzo harus pamit dari MotoGP lebih cepat, ini deretan penyebabnya dia pensiun awal.
Kabar mengejutkan datang dari pebalap Honda, Jorge Lorenzo.
Lorenzo dan tim telah umumkan dirinya pensiun dari MotoGP pada Kamis (14/11/2019) di Valencia, Spanyol.
Isu pensiun Jorge Lorenzo sempat terendus beberapa hari terakhir setelah kabar dirinya mengalami kesulitan di Repsol Honda.
Kini, Lorenzo sudah umumkan perpisahannya dengan mengucapkan kalimat bijak.
"Saya selalu berpikir akan ada empat hari terpenting dalam kehidupan pembalap, yakni balapan pertama, kemenangan pertama, gelar juara dunia pertama, dan hari ketika Anda pensiun," kata Lorenzo dikutip dari laman resmi MotoGP.
"Seperti yang Anda bayangkan, saya di sini mengumumkan bahwa hari itu sudah tiba bagi saya. Ini akan menjadi balapan terakhir saya di MotoGP," lanjut Lorenzo.
Sementara melalui postingan Instagram pribadinya, @jorgelorenzo99 menuliskan perjalanan dirinya hingga akhirnya memutuskan untuk pensiun.
Pada postingannya tersebut, Lorenzo mengungkap jika dirinya adalah orang yang perfektionis dan berjuang keras untuk apa yang dia inginkan.
Namun, semua berubah setelah cedera yang dia alami.
"Injuries soon came to play an important role in my season and the bike never felt natural to me.
Anyway, I never lost patience and I kept fighting.
But, as I started to see some light, I had that bad crash in Montmeló test and some weeks later that ugly one in Assen," tulis akun @jorgelorenzo99.
(Cedera datang dan mengambil alih permainan penting di musim saya dan saya tidak pernah merasakan berkendara secara alami
Bagaimanapun, aku tidak pernah kehilangan kesabaran dan tetap berjuang
Tapi, saat aku mulai melihat ada harapan, aku justru bertemu dengan kecelakaan buruk dan lebih buruk lagi di Assen)
Lebih lanjut Lorenzo juga sangat sedih selalu mengecewakan tim karena kondisinya.
"I love this sport, I love to ride and I love to win.
But if I’m not able to fight for something big I cannot find the motivation to keep going.
I am very sorry to Honda, especially to Alberto.
Very sadly, I have to say that I disappointed him and all the team. But Jorge and HRC cannot be here just to score some points!"
Lorenzo merasa tidak akan pernah bisa mencapai titik ini jika tanpa bantuan orang-orang yang pernah bekerja dengan dirinya.
"I feel so lucky to be able to achieve much more than I ever imagined.
I always worked very hard, but without being at the right place at the right time, and without the help of many people who worked with me, it would have been impossible,"
(Aku merasa sangat beruntung bisa mencapai lebih dari yang saya bayangkan.
Saya selalu bekerja keras, tapi tanpa berada di tempat yang tepat pada waktu yang tepat, dan tanpa bantuan banyak orang yang ada di tempatku bekerja, semua ini tidak akan mungkin terjadi)
Pada postingannya tersebut, Lorenzo tak lupa mengucapkan terima kasih pada seluruh tim yang telah membantu dirinya hingga menjadi sekarang.
"That’s why I would like to thank all of these people.
Especially Carmelo and Dorna. Derbi, Aprilia, Yamaha, Ducati, Honda, Giampiero Sachi, Gigi Dall’igna, Lin Jarvis and Alberto Puig.
My mother for bringing me to this world.
My father, for showing me the passion for this sport.
My fans and my fan club for the unconditional love. All the people who work with me as a personal team. Thank you.”
(Itu sebabnya saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua orang ini
Terutama Carmelo dan Dorna, Derbi, Aprilia, Yamaha, Cucati, Honda, Gianpiero Sachi, Gigi Dall'igna, Lin Jarvis, dan Alberto Puig.
Pada ibuku yang membawaku ke dunia ini
Ayah yang telah menunjukkan hasrat saya untuk olahraga ini
Penggemarku dan klub penggemar yang mencintai saya tanpa syarat. Semua orang yang bekerja dengan saya sebagai tim dan pribadi. Terima kasih)
Dikutip dari Kompas.com, musim lalu, Lorenzo mengalami cedera cukup parah di bagian kaki saat berlaga di Aragon.
Cedera parah lainnya dialami Lorenzo saat di Thailand, tepatnya di bagian pergelangan tangan.
Kemudian pada pra musim, tulang skafoid rider nomor 99 itu patah, di Qatar berganti tulang rusuk dan di Catalunya.
Namun paling parah pada saat kecelakaan di Assen.
Lorenzo mengaku tidak pernah merasa kondisinya 100 persen saat berada di atas motor, itu yang membuatnya tidak bisa tampil maksimal.
Menurutnya, hal tersebut semakin mempersulitnya, karena tidak merasa nyaman di atas motor.
"Itu adalah yang saya rasakan saat ini bersama Honda. Saya tidak pernah benar-benar merasa aman, khususnya pada bagian depan motor. Ini adalah gabungan dari semuanya, tapi khususnya karena cedera, itu yang membuat situasi atau hasil saya semakin buruk," ujar Lorenzo.
Lima gelar juara dunia berhasil diraih Lorenzo. Dua gelar juara dari kelas 250cc (2006, 2007) dan tiga gelar dari kelas MotoGP (2010, 2012, 2015).
Lorenzo pensiun lebih awal dari kontraknya yang baru akan berakhir di musim 2020.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jorge Lorenzo Resmi Pensiun dari MotoGP"
(Tribunnews.com/ Siti Nurjannah Wulandari/ Kompas.com/ Donny Dwisatryo Priyantoro)