FAKTA MotoGP Qatar Dibatalkan karena Corona, Ini Tanggapan Para Pebalap hingga Apa Dampaknya?
pemerintahan Qatar memberikan pembatasan perjalanan hingga batalkan gelaran premier MotoGP. Bagaimana tanggapan pebalap dan dampaknya?
Penulis: Siti Nurjannah Wulandari
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Pihak penyelenggara resmi membatalkan balapan perdana kasta tertinggi MotoGP musim ini.
Sirkuit Losail International yang harusnya jadi race perdana MotoGP Qatar resmi dibatalkan.
Selain di Qatar, MotoGP Thailand terpaksa juga harus diundur.
Sebelumnya, race premier MotoGP akan dimulai pada 8 Maret 2020 mendatang.
Namun karena wabah virus corona di hampir seluruh negara di dunia, pemerintahan Qatar memberikan pembatasan perjalanan.
Lalu bagaimana reaksi para pebalap? Dan apa saja dampaknya?
Baca: Valentino Rossi Sulit Menerima MotoGP Qatar 2020 Resmi Dibatalkan
Baca: Massimo Meregalli: Tim Monster Energy Yamaha MotoGP Kecewa tak Bisa Balapan
Berikut Tribunnews.com himpun dari berbagai sumber :
1. Penyebab Race MotoGP Qatar Dibatalkan
Diketahui, virus corona telah mewabah di hampir seluruh dunia.
"FIM, IRTA, dan Dorna menyesal mengumumkan pembatalan semua sesi kelas MotoGP di Grand Prix Qatar, termasuk balapan," tulis pernyataan resmi penyelenggara dikutip Kompas.com dari MotoGP.com, Minggu (2/3/2020).
Keputusan ini tak lepas dari kebijakan pemerintah Qatar untuk membatasi penyebaran virus corona.
Pemerintah Qatar telah menyeleksi ketat para pendatang dari Italia.
Semua yang datang dari Italia lewat penerbangan langsung atau telah berada di Negeri Pizza dalam dua pekan terakhir akan masuk karantina selama 14-28 hari.
Mengingat Italia mempunyai peran besar dalam ajang MotoGP.
Setidaknya ada enam pebalap yang berasal dari Italia untuk kelas premier MotoGP.
Baca: MotoGP Qatar dan Thailand Dibatalkan karena Wabah Corona, Semua Pendatang dari Italia Dikarantina
Baca: MotoGP Qatar 2020 Dibatalkan Bikin Kecewa Maverick Vinales
2. Moto2 dan Moto3 Tetap Diadakan
Dikutip Kompas.com, gelaran Moto2 dan Moto3 tetap akan dilaksanakan.
Pasalnya, semua tim sudah berada di Qatar sejak beberapa hari lalu untuk menyelesaikan tes pramusim kedua yang berlangsung akhir pekan ini.
"Karena tim dan pebalap kelas Moto2 dan Moto3 sudah berada di Qatar untuk tes resmi tiga hari di Sirkuit Internasional Losail awal pekan ini, balapan kedua kategori akan dimungkinkan," tulis rilis yang dibagikan.
3. Tanggapan Pebalap: Rossi, Marquez, dan Fabio Quartararo
Valentino Rossi akhirnya ikut angkat bicara atas keputusan ini.
Pebalap Monster Energy Yamaha tersebut menilai jika keputusan pemerintah Qatar dan Thailand sangat tepat.
Pasalnya, pemerintah tentu ingin melindungi masyarakatnya.
"Sesuatu yang menyedihkan karena setelah libur musim dingin, kami siap secara fisik dan psikologis untuk menjalani seri pertama," kata Valentino Rossi dikutip dari otorace.
"Pembatalan kelas MotoGP di Qatar adalah berita yang sulit diterima, juga untuk fans, kini kami harus menunggu kapan kami akan memulai balapan," lanjutnya dalam rilis resmi Yamaha.
Selain itu, Rossi juga mengungkapkan sedikit kekecewaannya atas pembatalan dan penundaan race pertama MotoGP ini.
"Saya berharap semuanya akan menjadi lebih baik di minggu-minggu mendatang," pungkasnya.
Sejatinya, Marc Marquez dan Fabio Quartararo menyayangkan tiadanya kelas MotoGP di balap malam tersebut.
"GP Qatar dibatalkan karena virus Corona dan pembatasan perjalanan. Kita harus menunggu untuk memulai aksinya!" tulis Marc Marquez di akun resmi Instagramnya.
Bahkan tidak hanya untuk MotoGP Qatar saja juara dunia delapan kali ini berkomentar.
Marquez juga menulis dalam instastory Instagramnya untuk MotoGP Thailand yang resmi ditunda.
"Saya berharap untuk melihat semua penggemar Thailand segera," tulis The Baby Alien.
Fabio Quartararo juga menyayangkan pembatalan ini.
Ia mengaku tak sabar segera memacu Yamaha miliknya.
"Ya... Saya sedang menunggu balapan pertama sejak balapan terakhir selesai.
Sangat sedih dan kecewa setelah pekerjaan yang bagus tapi itu lah kenyataannya...
Mari kita lihat kapan akan menjadi balapan pertama kita," tulis Fabio Quartararo di akun Instagram resmi miliknya.
4. Dampak Race Dibatalkan dan Ditunda
Pembatalan MotoGP Qatar dan penundaan MotoGP Thailand menimbulkan banyak dampak dan perubahan regulasi.
Dalam MotoGP ada masalah homologasi mesin dan aerodinamika setiap tim.
Dikutip dari Otorace, ada aturan 'mesin beku' atau yang dikenal dengan 'engine freeze' dimana semua pabrikan non-konsesi (Honda, Ducati, Yamaha, dan Suzuki) tidak bisa mengganti jenis mesin yang sudah dipakai sejak awal musim.
Begitu juga dengan aturan aerodinamika dimana semua pabrikan harus melaporkan paket aerodinamika setiap pembalap karena hanya diperbolehkan 1 perubahan saja dalam semusim.
Selain itu, sama saja dengan aturan soal rasio girboks dimana hanya ada 24 variasi rasio girboks dengan 4 variasi drive sejak awal musim.
Lalu bagaimana tim bisa melaporkan hal tersebut?
Direktur teknis MotoGP, Danny Aldrigde pun menjelaskan jika semua kontrol teknis akan ditentukan pada race yang pertama kali diadakan.
Jika besok, race pertama digelar di Austin, Texas, Amerika Serikat maka kontrol akan dilakukan di sana.
"Semua kontrol teknis untuk MotoGP termasuk desain mesin, aero body, girboks, dsb akan ditentukan di Austin," ungkap Danny Aldridge seperti dilansir OtoRace.id dari Motomatters.com.
Hal itu berlaku jika MotoGP Amerika tetap digelar dan menjadi seri pertama untuk kelas premier MotoGP.
Momen ini seharusnya dimanfaatkan tim untuk benar-benar memperbaiki masalah teknis.
Kemudian GPOne menjelaskan jika seri kedua di Thailand yang digelar pada 20-22 Maret juga dikabarkan bakal ditunda sampai waktu yang belum diputuskan.
Ada kemungkinan jadwalnya dipindah ke akhir tahun seperti pada musim lalu.
(Tribunnews.com/ Siti Nurjannah Wulandari)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.