Juara All England 2020 Bersama Praveen Jordan, Impian Masa Kecil Melati Terwujud
Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti sukses mengalahkan Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai (Thailand) dalam Final All England 2020.
Penulis: Muhammad Nursina Rasyidin
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
Set ketiga, wakil Indonesia yang kini naik ke peringkat 4 dunia tersebut mencuri start dan memberi tekanan sejak awal.
Alhasil, Praveen/Melati menang meyakinkan 21-8 dari Dechapol/Sapsiree.
"Kalau dibilang mudah juga enggak. Mereka pasangan yang kuat. Terus di game kedua, kami ada kesalahan strategi, kami terlalu banyak meladeni pukulan mereka. Game ketiga kami banyak langsung mnyerang," tutur Praveen.
"Kami lebih banyak membawa mereka ke permainan kami. Bisa dilihat mereka seperti tidak berkutik. Setiap ketemu mereka pasti ramai. Poinnya pasti ramai," ujarnya melanjutkan.
Hasil ini kian menambah keunggulan pasangan Indonesia tersebut menjadi 4-2.
Sektor tunggal putra, Viktor Axelsen berhasil keluar sebagai juara All England 2020.
Pebulu tangkis asal Denmark ini mengalahkan lawannya, Chou Tien Chen dengan dua set langsung, 21-13, 21-14.
Pada set pertama, Axelsen menang mudah dengan membuat gap jauh saat unggul 20-10.
Sedangkan pada set kedua, Chou sempat memberi perlawanan sengit di poin-poin awal.
Namun sayang, Axelsen kembali menunjukkan keseriusannya menjadi juara dan mengakhiri laga 21-14.
Dengan kemenangan ini membuat Axelsen menjadi tunggal putra Denmark pertama yang mampu menjadi juara All England setelah 21 tahun.
Tunggal putra Denmark terakhir kali menjuarai All England adalah Peter Gade pada tahun 1999 lalu.
Selain itu, ini merupakan bentuk balas dendam Axelsen setelah All England 2019 kalah di final oleh wakil Jepang, Kento Momota.
Pada sektor ganda putri, Yuki Fukushima/Sayaka Hirota dari Jepang mengalahkan wakil China, Du Yue/Li Yin Huidengan dua game langsung 21-13, 21-15.