PP Pordasi Tetap Gelar Kejurnas Pacuan Kuda di Gelanggang Pacuan kuda Sultan Agung Bantul
Pengurus Pusat Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (PP Pordasi) menggelar Kejuaraan Nasional Pacuan Kuda.
Penulis: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengurus Pusat Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (PP Pordasi) menggelar Kejuaraan Nasional Pacuan Kuda pada tanggal 15 Maret 2020 di Gelanggang Pacuan kuda Sultan Agung Bantul, Yogyakarta. Piala Tiga Mahkota (Triple Crown) menjadi yang diperebutkan dalam kejuraan nasional yang terdiri dari 3 seri ini.
Kejuaraan ini merupakan kali pertama diselenggarakan Pordasi di bawah kepemimpinan Triwatty Marciano.
Ketiga Seri tersebut diselenggarakan untuk kuda Kelas Derby atau yang berusia 3 tahun.
Berikut beberapa Seri tersebut:
-Seri 1 ketangkasan kuda derby jarak 1.200 meter, pada 15 Maret.
-Seri 2 ketangkasan kuda derby jarak 1.600 meter, pada Mei.
-Seri 3 ketangkasan kuda derby jarak 2.000 meter, pada Juli.
Perbedaan di antara ketiganya adalah pada jarak. Bagi peraih juara pada ketiga Seri tersebut berhak membawa pulang Piala Tiga Mahkota.
Dalam sejarah baru dua ekor kuda yang meraih Piala Tiga Mahkota. Pertama, Kuda Manik Trisula (Febrius Abu Bakar) dari Sumatera Barat 2002 dan Kedua, Kuda Johar Manik (Aragon & Tombo Ati Stable) dari Jawa Tengah pada 2014.
Kepala Bidang Humas dan Publikasi PP Pordasi, Dini Hari Usman mengatakan penyelenggaraan kali ini sangat hebat dan pantas mendapatkan apresiasi.
“Tentunya karena PP. Pordasi sendiri baru dilantik pada 28 Februari 2020, namun begitu tetap siap gelar kejuaraan tingkat nasional. Hanya dengan waktu sekitar dua minggu untuk persiapkan kegiatan taraf nasional,” ungkap Dini Hari Usman, Senin (16/3/2020).
Sementara itu Wakil Ketua Bidang Publikasi PP Pordasi, Prima Ika Yuliasari, mengatakan adapun kejuaraan nasional ini tidak dapat dimundurkan meskpun Virus Corona tengah menyebar serta mengancam dunia.
“Tidak dapat dimundurkannya kegiatan pertama PP Pordasi kali ini terkait dengan usia kuda yang bertanding. Kuda yang bertanding pada Kelas Derby tidak boleh lebih dari 3 tahun, sehingga jika dimundurkan akan banyak calon peserta yang gagal karena melebihi umur tersebut,” jelas Prima Ika Yuliasari.
Sedangkan Wakil Bidang Humas PP Pordasi, Ratu Ira mengatakan meskipun tetap digelarnya kejuaraan nasional ini tetapi PP Pordasi tetap memperhatikan masalah kebersihan dan ketertiban.