MotoGP 2020 Ditunda Karena Virus Corona, CEO Dorna Mencoba Berpikir Positif
Bukan menjadi rahasia lagi jika pandemi virus corona membuat kaleder MotoGP 2020 terbengkalai.
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Gigih
TRIBUNNEWS.COM - Bukan menjadi rahasia lagi jika pandemi virus corona membuat kaleder MotoGP 2020 terbengkalai.
Dimulai dari seri Qatar yang berujung batal melangsungkan race kelas premier, di mana hanya melangsungkan Moto2 dan Moto3.
Kemudian secara berturut-turut race yang akan berlangsung di Thailand, Amerika Serikat hingga Argentina mengalami penundaan.
Baca: Race MotoGP 2020 Seri Silverstone Belum Jelas, Pertimbangkan Opsi Refund Tiket
Baca: Bos MotoGP Carmelo Ezpeleta Tulis Surat Terbuka Perihal Perubahan Jadwal Balapan karena Wabah Corona
Ditambah beberapa veneu seperti Jerez Angel Nieto, Le Mans, hingga Silverstone masih dalam kondisi tanda tanya.
Dalam kondisi kalender yang carut-marut, CEO Dorna Sports, yakni Carmel Ezpeleta menuliskan surat terbuka.
Dalam kutipan yang tertuang didalamnya, terdapat dua hal yang menarik.
Pertama, pandemi virus corona membuat seakan bumi berhenti berputar.
Hal tersebut dapat dikatakan benar adanya, mengingat seluruh kegiatan di dunia (terpapar virus corona) menjadi lebih hati-hati.
Bahkan sebagaian besar negara telah menerapkan status lockdown dan meminta masyarakat tak keluar rumah.
Baca: Seri Le Mans MotoGP 2020 Terancam Tunda, Keputusan Diumumkan Awal Bulan April
Baca: Bos Ducati Gigi DallIgna Sebut MotoGP 2020 Tak Mungkin Gelar 19 Balapan
Kecuali untuk mendapatkan makanan dan bahan pokok.
Kedua, meskipun virus corona tersebut menjadi musuh global, namun ia memiliki pandangan tersendiri dari sudut positifnya.
Menurutnya, semua orang harus kuat untuk menhadapi masalah ini, dan di kemudian hari orang-orang akan menjadi lebih kuat dalam menghadapi setiap masalah.
"Virus ini telah membuat dunia berputar untuk jangka waktu yang tak terbatas. Kami yakin bahwa kita akan kembali ke kehidupan kita sehari-hari dan bisa melewatinya dengan lebih kuat dibandingkan sebelumnya."
"Ini merupakan jeda sementara dan saya ingin mengirimkan pesan ke semua orang yang memberi keyakinan dan menenangkan menatap situasi ini," kata Ezpeleta dalam suratnya yang dilansir dari Crash.net.
Kondisi pandemi yang semakin marak di seluruh belahan dunia membuat Bos Ducat, Gigi Dall'Igna angkat bicara.
Menurut Gigi Dall'Igna, MotoGP musim ini tidak mungkin melangsungkan 19 balapan, mengingat pandemi virus corona yang semakin merebak.
Menurtnya, secara realistis, musim ini MotoGP hanya dapat melangsungkan 10 hingga 13 race.
"Jujur saya pikir saat ini tidak mungkin melangsungkan semua balapan."
'Saya pikir Dorna telah tepat membatalkan race perdana di Qatar, namun untuk semua race dapat dilangsungkan hingga akhir musim"
"Itu sesuatu yang tidak mungkin," terang Gigi Dall'Igna seperti yang dilansir dari Paddock-MotoGP.com.
Dall'Igna tidak bisa menutup mata terkait penyebaran virus corona yang setiap harinya semakin bertambah dan bukan sebaliknya.
"Mengingat situasi saat ini (pandemi virus corona), tidak mungkin untuk melangsungkan sesuai dengan renacana (19 race), itu adalah ide yang sangat tidak realistis,' terangnya.
Ia meminta untuk pihak yang terkait, meliputi IRTA, Dorna maupun FIM untuk meninjau kembali skenario yang akan digunakan mengingat situasi yang belum mereda.
"Mengambil keputusan di tengah kondisi yang seperti ini masih terlalu dini, mereka harus meninjau kembali terkait skenario yang dapat digunakan pada musim ini."
Pria asal Italia itu mengakui bahwa penyelenggaran MotoGP tahun ini merupakan keinginan seluruh pencinta ajang balap kuda besi tersebut.
Namun menurutnya 10 hingga 13 race merupakan keputusan yang masuk akal.
"Saya pikir race di tahun 2020 merupakan keinginan untuk semua orang melihatnya,"
"Namun saya pikir 10 balapan adalah keputusan yang tepat mengingat kondisi yang seperti ini (pandemi virus corona)," tegasnya.
Meskipun demikian, ia berharap para pihak yang terkait dalam penyelenggaran MotoGP musim ini segera memberikan keputusan yang dinilainya mampu diterima semua tim yang berkompetisi.
"Belum ada pembicaraan terkait hal itu, namun saya harap dalam beberapa waktu kedepan kami mendapatkan keputusan yang dapat diterima, tentu saja kami akan beradaptasi," pungkasnya.
Musim ini, Ducati disebut-sebut sebagai penantang gelar terdepan, dimana musim lalu berhasil direngkuh oleh Marc Marquez bersama Repsol Honda.
Tim pabrikan asal Italia memiliki perangkat anyar untuk mebantu kedua pembalapnya, Andrea Dovizioso dan Danilo Petruci dalam menggeber motornya di garis depan.
Musim ini, Holeshot yang merupakan perangkat anyar, hasil pengembangan dari musim lalu yang diambil dari Motocross diharapkan mampu menunjang performa Ducati.
(Tribunnews.com/Giri)