Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Penyelenggaraan Piala Thomas & Uber 2020 Terancam Alami Nasib Sama dengan Olimpiade

Salah satu turnamen bulutangkis bergengsi dunia bertajuk Piala Thomas dan Uber Cup 2020 terancam mengalami nasib yang sama dengan Olimpiade.

Penulis: Dwi Setiawan
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
zoom-in Penyelenggaraan Piala Thomas & Uber 2020 Terancam Alami Nasib Sama dengan Olimpiade
badmintonindonesia.org
Pasangan ganda putra Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan mengembalikan kok ke arah Li Junhui/Liu Yuchen pada partai keempat semifinal Piala Thomas 2018 melawan China di Impact Arena, Bangkok, Thailand, Jumat (25/5/2018) malam WIB. 

TRIBUNNEWS.COM - Salah satu turnamen bulutangkis bergengsi dunia bertajuk Piala Thomas dan Uber Cup 2020 terancam mengalami nasib yang sama dengan Olimpiade.

Turnamen Piala Thomas dan Uber Cup pada tahun ini sedianya akan digelar pada tanggal 16 hingga 24 Mei 2020 di Aarhus, Denmark.

Tetapi, Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) telah memutuskan merubah jadwal pelaksanaan turnamen bergengsi bulutangkis dunia tersebut.

BWF secara resmi mengundur waktu pelaksanaan turnamen Thomas dan Uber Cup menjadi tanggal 15 sampai 23 Agustus di tempat yang sama.

Mundurnya pelaksanaan turnamen Thomas dan Uber Cup 2020 menjadi ajang kesekian kali yang terpaksa terganggu akibat pandemi Covid-19.

Terbaru, perhelatan Piala Thomas dan Uber terancam akan kembali mengalami kemunduran.

Baca: Liew Daren Ungkit Luka Lama, Kekalahan Tragis Final Piala Thomas 2014

Baca: Turnamen Piala Thomas 2020 Dipastikan Jadi Saksi Sejarah Pensiunnya Pebulutangkis Denmark

Badminton World Championship
Badminton World Championship (Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S)

Hal ini dikarenakan pemerintah Denmark baru-baru ini memutuskan untuk memperpanjang larangan pertemuan dalam jumlah besar hingga akhir Agustus.

Berita Rekomendasi

Sebelumnya penyelenggaraan Olimpiade yang telah didepan mata juga terpaksa mengalami penundaan hingga setahun kedepan.

Bukan tidak mungkin jika penyelenggaraan turnamen Piala Thomas dan Uber 2020 mengalami nasib yang sama dengan Olimpiade yang terpaksa diundur.

Menyikapi situasi tersebut, BWF bersama Asosiasi Bulutangkis Denmark kini tengah mencari klarifikasi dari otoritas Denmark perihal definisi pertemuan besar tersebut.

Kedua pihak ingin menanyakan perihal larangan tersebut, apakah berpengaruh dengan rencana penyelenggaraan Thomas dan Uber yang akan dihelat di Denmark.

"Ada sejumlah skenario yang dipertimbangkan tetapi kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan semua atlet, rombongan, offisial, dan komunitas bulutangkis yang lebih besar menjadi prioritas utama kami," kata BWF dalam sebuah pernyataan lewat situs resminya.

"BWF dan semua pihak di Denmark akan terus bekerja menuju solusi dan akan membuat pengumuman lebih lanjut begitu informasi baru kami dapatkan," lanjutnya.

Sebelumnya, BWF terpaksa juga telah membatalkan sejumlah agenda turnamen bulutangkis bergengsi dunia karena alasan yang sama.

Ekspresi Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo usai menang 12-21, 21-17, 21-15 atas Liu Cheng/Zhang Nan (China) pada semifinal Piala Thomas 2018 di Impact Arena, Bangkok, Thailand, Jumat (25/5/2018) malam WIB.
Ekspresi Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo usai menang 12-21, 21-17, 21-15 atas Liu Cheng/Zhang Nan (China) pada semifinal Piala Thomas 2018 di Impact Arena, Bangkok, Thailand, Jumat (25/5/2018) malam WIB. (badmintonindonesia.org)

Berbagai turnamen bergengsi mulai German Open, Swiss Open, India Open, Malaysia Open, Singapura Open, hingga Kejuaraan Bulu Tangkis Asia terpaksa ditangguhkan karena Covid-19.

Indonesia sendiri dipastikan telah meloloskan tim putra dan putri ke Piala Thomas dan Uber 2020.

Tahun ini akan menjadi perhelatan Piala Thomas edisi ke-31, sedangkan Piala Uber memasuki edisi ke-28.

Turnamen badminton beregu paling bergengsi di dunia ini akan diikuti oleh 32 tim dari berbagai negara.

Sebanyak empat tim sudah lolos secara otomatis ke Piala Thomas dan Uber 2020.

Tiket lolos otomatis itu dimiliki oleh tim putra dan putri Denmark selaku tuan rumah.

Selain itu, ada juga tim putra China dan tim putri Jepang yang merupakan juara bertahan sehingga bisa lolos otomatis ke Piala Thomas dan Uber tahun ini.

Indonesia menjadi negara tersukses di Piala Thomas dengan 13 gelar juara.

Namun, paceklik gelar juga sudah lama dialami Indonesia di Piala Thomas, tepatnya sejak trofi terakhir pada 2002.

Baca: UPDATE RANKING BWF 2020 Pasca All England: Praveen/Melati Tembus 4 Besar, Anthony Ginting Anjlok

Baca: Pulang dari All England 2020, Ahsan/Hendra Jalani Isolasi Mandiri di Asrama Pelatnas

Daftar Peserta Piala Thomas 2020:

Tuan rumah: Denmark

Juara Bertahan: China

Asia: Indonesia, India, Jepang, Malaysia

Eropa: Prancis, Belanda, Rusia, Inggris

Oseania: Australia

Pan-Amerika: Kanada

Afrika: Aljazair

Berdasarkan Ranking Dunia: Taiwan, Korea Selatan, Thailand.

Daftar Peserta Piala Uber 2020:

Tuan Rumah: Denmark

Juara Bertahan: Jepang

Asia: Korea Selatan, Malaysia, Thailand, China

Eropa: Prancis, Jerman, Skotlandia, Rusia

Oseania: Australia

Pan-Amerika: Kanada

Afrika: Mesir

Berdasarkan Ranking Dunia: Indonesia, Taiwan, India.

(Tribunnews/Dwi Setiawan)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas